26 Juta Dokumen Bocor Ternyata Data Usang, Mabes Polri: Itu Hoaks, Data Tahun 2016!

Sebanyak 26 juta dokumen yang diduga dibocorkan hacker ternyata data usang. Hal itu diketahui dari hasil penelusuran Tim Siber Polri.

Riki Chandra
Jum'at, 23 September 2022 | 13:15 WIB
26 Juta Dokumen Bocor Ternyata Data Usang, Mabes Polri: Itu Hoaks, Data Tahun 2016!
Situs Brached Forum yang mengklaim telah membobol data 26 juta dokumen Polri. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Sebanyak 26 juta dokumen yang diduga dibocorkan hacker ternyata data usang. Hal itu diketahui dari hasil penelusuran Tim Siber Polri.

"Saya sudah tanyakan. Setelah didalami Tim Siber, itu hoaks. Data pada tahun 2016," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, Jumat (23/9/2022).

Selain data usang, dokumen atau data tersebut juga bisa didapatkan dengan mudah di internet.

Ia lantas mencontohkan tidak ada keterkaitan antara data yang satu dan yang lainnya, seperti data Polda Kalimantan Tengah tidak nyambung dengan data Polda Metro Jaya.

Baca Juga:IPW Sebut Markas Konsorsium 303 Judi Online Tak Jauh dari Mabes Polri

"Data itu bisa didapat di internet. Datanya dari Polda Kalteng wis enggak nyambung dengan Polda Metro," kata Dedi dengan aksen Jawa nya.

Meskipun demikian, dugaan kebocoran data tersebut tetap bakal didalami. Pendalaman untuk melacak pelaku penyebarnya, kemudian memproses secara hukum.

"Ya, penyebarnya masih didalami lagi supaya Ditsiber Polda Metro Jaya saja enggak usah Mabes," kata Dedi.

Sebelumnya beredar berita 26 juta dokumen Polri bocor ke publik. Dokumen tersebut diunggah dalam situs gelap Brached Forum oleh pengguna menamai dirinya Meki. Dalam unggahannya, dia menuliskan "26M Database National Police Identity of Indonesia Republic".

Unggahan itu di-posting pada hari Rabu (21/9/2022) dengan mengklaim punya semua data personel Polri. (Antara

Baca Juga:Pengacara Brigadir J Dilaporkan ke Mabes, Penyidik Mulai Panggil Pelapor, Kasusnya Langsung Diproses?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak