“Apa yang akan kamu lakukan padaku? Jangan datang untuk mendapatkan perawatan dari saya. Itu pintunya!"
Sutharat mengajukan pengaduan di Kantor Polisi Kam Paeng Saen. Kepada polisi, Sutharat bersumpah anaknya memaki dirinya sendiri, bukan sang dokter.
Setelah kasus itu mendapat perhatian publik, si dokter mengatakan kepada awak media yang mengakui menampar bocah tersebut.
Dia mengatakan anak itu menghinanya, mengatakan, "F * ck dokter Tu!" Untuk diketahui, Tu adalah nama panggilan si dokter.
Baca Juga:Farel 'Ojo Dibandingke' Bikin Istana Bergoyang di Hari Kemerdekaan: Di Hati Ini Hanya Ada Pak Jokowi
Dokter mengatakan dia telah bekerja di rumah sakit selama 25 tahun dan pernah mengalami kejadian serupa sebelumnya.
Anak-anak mungkin akan memarahi atau mengumpat jika kaget atau takut, tetapi anak ini langsung menyebut namanya.
Dia mengakui bahwa apa yang dia lakukan salah dan tidak bermaksud menampar anak itu. Ia mengaku stres setelah dirinya dan keluarganya sembuh dari virus Covid-19.
Dokter menambahkan, dia mengusir keluarga itu karena area di sekitarnya masih berbahaya bagi orang lain. Ia pun mengaku telah melaporkan kejadian tersebut kepada atasannya.
Dokter mengatakan dia akan menemui keluarga anak itu untuk meminta maaf atas apa yang telah dia lakukan.
Pendapat warganet tentang kejadian tersebut beragam. Beberapa setuju dengan ibu, mengatakan dokter tidak boleh menggunakan kekerasan pada pasien atau anak.