SuaraSumbar.id - Telepon seluler kini tidak hanya sekadar alat komunikasi. Ponsel kini juga menjadi salah satu alat pelengkap, atau bisa dikatakan sebagai aksesori gaya hidup.
Tak pelak, banyak orang yang berlomba-lomba terus memperbarui gawainya agar tampak kekinian.
Soal ponsel, kebanyakan orang di Indonesia menganggap seseorang bergaya hidup kelas atas kalau sudah menggunakan iPhone sebagai ponselnya.
Karena penilaian mitos pasar seperti itu pula, banyak orang yang rela melakukan apa pun demi mendapatkan iPhone.
Baca Juga:Seram! Cewek Ini Curhat Selalu Kehilangan BH, Sosok Pelaku Maling Kutangnya Bikin Kaget
Misalnya, ada kasus orang yang mencuri demi membeli iPhone. Tak hanya itu, bahkan ada orang yang rela menjual ginjalnya hanya untuk membeli ponsel buatan mendiang Steve Jobs tersebut.
Termutakhir, seorang pengguna media sosial mengungkapkan hal mengejutkan soal cara orang Indonesia agar bisa memakai iPhone.
Akun pengguna laman berbagi video YouTube bernama @lakompe menjelaskan cerita itu pada kolom komentar unggahan Deddy Corbuzier.
"Om, saya sudah 12 tahun menjadi teknisi khusus produk Apple. Satu lagi hal aneh yang saya dapat, belum pernah ditemukan orang."
Ia menceritakan, ada sekelompok anak SMA berasal dari kalangan keluarga tak mampu alias miskin, tapi termakan standar sosial tinggi.
"Mereka bela-belain 'patungan'; sokongan beli iPhone yang dipakainya seminggu-seminggu sama temannya."
Jadi, terusnya, semisal ada 2 anak miskin, mereka akan patungan untuk membeli satu iPhone.
"Nanti berjadwal memakainya. Saya sudah menemukan 3 kasus anak SMA datang ke tempat saya service, dan saya bingung siapa pemiliknya, karena yang bertanya ada 2 orang."
Karena penasaran, dia menanyakan siapa pemilik iPhone itu kepada kedua anak tersebut.
"Mereka ternyata beli patungan untuk pakai berjadwal. Gila bos society yang dibangun di medsos memaksa orang melakukan itu lho. Padahal aku sudah 12 tahun pegang iPhone, dan iPhone aku cuma 6s Plus."
Pengakuan teknisi tersebut membuat terkejut banyak warganet.
- 1
- 2