SuaraSumbar.id - Satu keluarga di Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, kehilangan uang Rp 1,1 miliar dalam sekejap. Diduga, uangnya hilang karena korban phising.
Pasalnya, satu anggota keluarga sempat menerima dan mengklik tautan atau link yang dikirimkan melalui WhatsApp. Setelahnya, Rp 1,1 miliar hilang.
Kasus itu menjadi perhatian publik setelah video mereka melapor ke aparat kepolisian viral di media-media sosial.
Seperti dilihat SuaraSumbar.id, Kamis (9/6/2022), tampak pasangan suami istri tersebut tengah melapor.
Baca Juga:Mau Ambil Kaos yang Dibagikan, Seorang Warga Nyaris Tertabrak Mobil Rombongan Jokowi
"Uang 1M 114 juta lenyap setelah mendapat pesan berupa link dan mengikuti petunjuk link tersebut. Uang yang berhasil diselamatkan atau tersisa hanya 14 juta," demikian keterangan video yang diunggah seorang pengguna TikTok.
"Kronologinya bagaimana pak?" tanya seorang lelaki di dalam video.
Sang suami lantas menjawab, "Saya dapat WA, ada perubahan transaksi katanya."
"Saya ditanya lewat WA itu, apakah jarang transaksi. Karena kalau jarang transaksi akan dipotong 150 ribu per bulan."
"Saya jawab jangan dipotong karena saya sering transaksi..." kata sang suami tapi tak menyelesaikan perkataannya karena menangis.
Baca Juga:Terjadi Lagi, Perempuan Punya Dua Suami Diusir Warga Sekampung, Videonya Viral
Kasus yang sama sebelumnya pernah terjadi menimpa seorang gadis.
Seperti diberitakan SuaraSumbar.id, Rabu 18 Mei 2022, perempuan muda menjadi korban penipuan sehingga uang Rp 16 juta yang ada dalam rekening bank pribadinya ludes tergasak.
Kontan saja perempuan muda tersebut menangis sejadi-jadinya setelah menyadari dirinya tertipu dan uang belasan juta rupiah miliknya hilang begitu saja.
Momen gadis malang itu menangis terekam video amatir dan menjadi viral di media-media sosial.
Seperti dilihat SuaraSumbar.id di akun TikTok callme_syu, Rabu (18/5/2022), seorang gadis muda menangis sembari tidur-tiduran di sofa rumah.
Sementara ada seseorang perempuan lain yang merupakan temannya, mencoba menghibur.
"Jadi kemarin sahabat aku kena tipu. uangnya 16 juta ludes di rekening. Sepanjang hari dia cuma nangis," demikian tulisan dalam video tesebut.
Si pembuat video memberi keterangan, Minggu tanggal 15 Mei 2022, temannya tersebut dikontak oleh seseorang yang mengaku sebagai pegawai bank BxI.
"Orang itu mengatakan ada pembaruan biaya transaksi."
Lalu, si penipu mengirimkan tautan atau link kepada temannya itu. Dia mengklaim, form dalam tautan itu harus diisi untuk keperluan administratif.
"Saat mengisi link itu, orang tersebut ternyata meretas mobile banking. Dengan sekejap mata saja uang tersebut hilang. Gak tau lagi gimana caranya."
Dalam video itu juga terdapat potongan foto sisa saldo milik gadis malang tersebut. Tertera ada Rp 16 juta yang pindah rekening ke penipu.
Sedangkan sisa uang yang ada di rekening gadis tersebut tinggal Rp 400 ribu.
Warganet menduga, gadis malang tersebut belum memahami phising sebagai metode yang sering dipakai penipu untuk membobol uang dalam rekening.
Phising adalah upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan. Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi (nama, usia, alamat), data akun (username dan password), dan data finansial (informasi kartu kredit, rekening).
Kontributor : Rizky Islam