Diwanti-wanti Jokowi, Sandiaga Uno Ogah Buru-buru Terima Lamaran Parpol untuk Capres 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, ogah terburu-buru dalam menentukan sikap politik untuk Pilpres 2024.

Riki Chandra
Senin, 30 Mei 2022 | 12:10 WIB
Diwanti-wanti Jokowi, Sandiaga Uno Ogah Buru-buru Terima Lamaran Parpol untuk Capres 2024
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di acara Milad PKS di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (29/5/2022). [Suara.com/Bagaskara]

SuaraSumbar.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, ogah terburu-buru dalam menentukan sikap politik untuk Pilpres 2024. Dia mengklaim masih fokus menyelesaikan tugasnya sebagai pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu dinyatakan Sandiaga menanggapi candaan Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi dalam acara Milad ke-20 PKS yang menggoda para tamu partai politik dan tokoh yang hadir untuk bisa berkolaborasi di Pilpres 2024.

"Ya pada intinya karena fokus saya di kementerian, saya akan memastikan bahwa proses politik itu sendiri akan ada waktunya, jadi sesuai dengan pesan presiden ojo kesusu, jadi jangan terlalu buru-buru," kata Sandiaga usai hadiri acara Milad PKS di Istora Senayan, dikutip dari Suara.com, Minggu (29/5/2022).

Sandi meengatakan, dia sudah diwanti-wanti khusus oleh Presiden Jokowi untuk fokus ditugaskan salah satunya membangkitkan ekonomi pasca pandemi.

Baca Juga:Hadir di Milad PKS ke 20, Sandiaga Uno Ikuti Pesan Jokowi "Ojo Kesusu"

"Proses politik akan ada sekitar bulan September 2023, tapi sampai ke sana kita tetap fokus dalam tugas kita yang sangat berat ini karena masyarakat sangat menghadapi keadaan yang perlu empati dari seluruh pejabat publik," ujarnya.

Selain itu, menurutnya, juga ia diminta agar membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat. Menurutnya, ia tak mau kehilangan fokus.

"Jangan terlalu nanti akhirnya hilang fokus mulai masuk ke pusaran kontestasi demokrasi dan akhirnya tugas yang diemban yang diamanahi kepada kita tidak terkelola dengan baik. jadi saya terus diingatkan oleh presiden dan ini juga pesan yang sama kita dapatkan dari tokoh-tokoh bangsa," tuturnya.

Diketahui, sejumlah tokoh diundang menghadiri acara Milad ke-20 PKS, hari ini, di antaranya yang selama ini dipromosikan menjadi calon presiden dan wakil presiden untuk maju ke pemilu 2024.

Di antaranya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Gubernur Jakarta Anies Baswedan, dan Menteri Sandiaga Uno.

Baca Juga:Beredar Foto Kaus dan Topi Jokowi Tiga Periode, Diduga untuk Sambut Kedatangan Presiden di Ende

Tokoh lain yang hadir Wakil Ketua Umum Golkar Firman Soebagyo, Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi, Ketua Fraksi Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono, Wakil Ketua DPR Fraksi Nasional Demokrat Rahmat Gobel.

Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi di hadapan tokoh politik yang hadir menekankan pentingnya kolaborasi seperti halnya tema milad yaitu "kolaborasi melayani Indonesia." Dia meminta setiap tokoh partai yang hadir untuk menyampaikan pesan kebangsaan menyangkut kolaborasi untuk membangun Indonesia.

Sebab, kata dia, Indonesia terlalu besar untuk dikelola satu kelompok tertentu. Dia berseloroh "siapa tahu pas kumpul-kumpul begini ada yang berjodoh di 2024."

"Kami nggak tahu siapa yang akan bisa kami pinang di depan ini. Gadis mana yang paling cantik," ujarnya.

"Mungkin di sinilah kita miliki pertemuan perjodohan awal-awal," tuturnya.

Ajak Parpol Gugat Presidential Threshold 20 Persen

Sementara itu, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, mengajak elemen-elemen partai politik untuk menggugat ketentuan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau Presidential Threshold 20 persen. Menurutnya, adanya Presidential Threshold 20 persen hanya menjadi kendala.

Syaikhu mengatakan, adanya PT 20 persen hanya jadi kendala memunculkan calon-calon pemimpin nasional. Parpol-parpol juga tak bisa melahirkan kadernya untuk diusung maju di Pilpres.

"Oleh karena itu sudah selayaknya lah kita sebagai elemen-elemen partai politik syukur-syukur dalam era kolaborasi yang pada hari ini kita bisa melakukan judicial review terhadap ketentuan presidential threshold 20 persen ini," kata Syaikhu.

Menurut Syaikhu, jika ambang batas pencalonan bisa diturunkan maka bukan hanya memudahkan munculnya calon pemimpin tapi juga menghindari adanya polarisasi.

"Ini lah menjadi tugas kita semuanya Insya Allah kader struktur simpatisan Partai Keadilan Sejahtera Bapak Ibu pimpinan partai politik yang hadir dalam kesempatan ini menyaksikan pada PKS simpatisan PKS Insya Allah siap berkolaborasi melahirkan pemimpin-pemimpin capres cawapres pada tahun 2024," ujarnya.

Syaikhu pun kemudian membakar semangat para massa yang hadir di acara Milad PKS tersebut agar bisa saling berkolaborasi menghadirkan capres dan cawapres yang baik.

"Saya ingin mengecek kesiapan yang hadir dalam kesempatan ini apakah siap berkolaborasi membangun Indonesia Apakah siap berkoalisi melahirkan capres cawapres Indonesia Apakah siap untuk bersinergi membangun Indonesia merdeka? Kebun buah selasih tenang diminum dengan air es Mari kita berkolaborasi wujudkan kemenangan bersama PKS," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak