SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, turut prihatin atas musibah yang sedang dihadapi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Diketahui, putra sulungnya hanyut di sungai Swiss dan hingga kini juga ditemukan.
Atas kondisi itu, Mahyeldi mengajak seluruh perantau Minang yang berada di Jawa Barat, bersama-sama mendoakan keselamatan untuk Emmeril Kahn Mumtadz.
"Mari kita doakan yang terbaik bagi keselamatan anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Mudah-mudahan Allah memberikan yang terbaik," katanya saat bertemu dengan perantau Minangkabau di Bandung, Jawa Barat, Minggu (29/5/2022).
Apalagi, kata Buya Mahyeldi, anak Ridwan Kamil pergi ke Swiss dengan niat mulia untuk melanjutkan pendidikan atau menuntut ilmu. Dia berharap yang terbaik untuk keselamatan anak Gubernur Jabar tersebut.
Baca Juga:MUI soal Ramalan Paranormal di Pencarian Anak Ridwan Kamil: Jangan Didengarkan, Haram!
Menurut Mahyeldi, perantau Minang memegang falsafah di mana bumi dipijak, di situ langit di junjung. Meskipun memiliki akar budaya dan latar belakang dari Minangkabau, namun setelah merantau dan mencari hidup di luar Sumbar, juga harus meninggikan seranting pemimpin di daerah domisilinya masing-masing.
"Salah satunya dengan cara mendoakan yang terbaik bagi pemimpin daerah tempat mencari penghidupan. Semoga Bapak Ridwan Kamil dan keluarga juga diberi ketabahan," katanya.
Halal bi halal antara Pemprov Sumbar dengan perantau Minang di Jawa Barat dihadiri oleh seribuan orang dari berbagai daerah.
Inisiator pertemuan yang juga merupakan pemilik Hotel Asrilia, bandung Asril Das mengatakan, ada sekitar 2.500 orang yang direncanakan hadir dalam halal bi halal tersebut.
Dalam pertemuan itu digagas upaya menyatukan perantau Minang dalam satu organisasi saja, tidak terpecah-pecah.
Baca Juga:Pencarian Emmeril Khan Mumtadz Belum Membuahkan Hasil, Hari Ini Petugas Fokus di Pintu Air
"Banyak tokoh-tokoh Minang yang senior merasa sedih melihat perantau ini terpecah-pecah karena itu kita coba usahakan untuk menyatukan semua dalam satu organisasi besar yang sementara ini kita sebut Masyarakat Minang Bersatu," katanya.
- 1
- 2