Jerman Diterjang Badai Tornado, 1 Tewas dan 40 Orang Luka-luka

Sejumlah kota di Jerman diterjang badai tornado pada Jumat (20/5/2022). Sebanyak 40 orang dilaporkan luka-luka dan satu orang tewas.

Riki Chandra
Sabtu, 21 Mei 2022 | 09:05 WIB
Jerman Diterjang Badai Tornado, 1 Tewas dan 40 Orang Luka-luka
Kerusakan perumahan setelah diterjang Jerman diterjang tornado. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Sejumlah kota di Jerman diterjang badai tornado pada Jumat (20/5/2022). Sebanyak 40 orang dilaporkan luka-luka dan satu orang tewas.

Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan tornado jelas dengan topan berputar yang khas melemparkan puing-puing ke udara meskipun Layanan Cuaca Jerman tidak segera mengonfirmasi bahwa tornado telah terjadi.

Seorang pria berusia 38 tahun di Wittgert, kota Barat jauh, tewas akibat luka di kepala yang dideritanya saat jatuh setelah tersengat listrik di ruang bawah tanah yang kebanjiran, kata media lokal mengutip pernyataan polisi.

Polisi menyebutkan hingga 40 orang terluka di Paderborn, kota berpenduduk sekitar 150.000 orang di antara Frankfurt dan Hamburg. Transportasi kereta dan darat terganggu di seluruh wilayah itu.

Baca Juga:Tornado Menerjang Jerman, Paling Tidak Ada Satu Korban Meninggal dan 40 Terluka

Di dekat Hellinghausen, gambar yang dibagikan di sosial media menunjukkan sebuah menara terkoyak dari atap menara gereja, sisa-sisanya berserakan di sekitar halaman gereja.

Polisi memasang gambar yang menunjukkan pohon-pohon tumbang atau terbelah setengah, serta atap-atap yang tersapu bersih dari ubin oleh angin di Paderborn.

“Sebanyak 40 orang terluka akibat badai, setidaknya 10 di antaranya serius,” kata polisi dalam keterangan.

“Terpal dan insulasi terhempas berkilo-kilometer. Atap yang tidak terhitung jumlahnya terpental atau rusak. Banyak pohon masih tergeletak pada mobil yang hancur.”

Mereka meminta warga setempat untuk tetap di rumah. Layanan Cuaca Jerman memperingatkan bahwa cuaca badai diperkirakan akan berlanjut.

Baca Juga:Chenle NCT Dream: Di Mana Pun Aku Berada, Makanan China Paling Enak

Ahli meteorologi mengatakan cuaca ekstrem itu disebabkan udara panas yang datang dari Afrika bertemu udara cenderung lebih dingin yang bergerak turun dari Eropa utara. (Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak