Seorang Pekerja Tambang Asal China Tewas di Pasaman Barat, Jasadnya Mengambang di Pelabuhan Teluk Tapang

Seorang pekerja tambang biji besi yang berasal dari China ditemukan tewas mengambang di kawasan pelabuhan Teluk Tapang, Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Pasaman Barat.

Riki Chandra
Rabu, 30 Maret 2022 | 12:28 WIB
Seorang Pekerja Tambang Asal China Tewas di Pasaman Barat, Jasadnya Mengambang di Pelabuhan Teluk Tapang
Seorang pekerja tambang biji besi asal China tewas di Pasaman Barat. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Seorang pekerja tambang biji besi yang berasal dari China ditemukan tewas mengambang di kawasan pelabuhan Teluk Tapang, Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Jasad korban bernama Yang Zhiwu (65) ditemukan pada Selasa (29/3/2022) malam. "Benar, korban berasal dari Liaoning China yang bekerja di PT Gamindra Mitra Kesuma sebagai Manager Teknikal Operation yang merupakan tambang besi di daerah Poros Air Bangis sejak 12 November 2021," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Pasaman Barat, Armen, Rabu (30/3/2022).

Berdasarkan informasi di lapangan, kata Armen, korban ditemukan meninggal dunia di Pelabuhan Teluk Tapang sekitar pukul 22.00 WIB.

Awalnya, korban di luar jam kerjanya ikut dengan sopir perusahaan menjemput sembako untuk pekerja dari Air Bangis ke Pelabuhan Teluk Tapang sekitar pukul 20.00 WIB.

Baca Juga:Warga Pasaman Barat Diserang Buaya Saat Berwudhu, Punggung dan Kakinya Luka Parah

Pekerja tersebut terakhir terlihat sedang duduk di tepi dermaga pelabuhan itu. Beberapa waktu kemudian, dia menghilang dan diperkirakan jatuh tercebur ke laut di tepi dermaga.

Jasadnya baru ditemukan setelah dilakukan pencarian bersama-sama selama sekitar 3 jam. "Jenazah korban sedang di RSUD Pasaman Barat sebelum dikirim ke Padang untuk di kremasi sebelum dikirim ke China," sebutnya.

Ia menegaskan, korban itu merupakan pekerja yang terdaftar resmi dan sudah melengkapi surat kelengkapan untuk bekerja di tambang biji besi itu.

"Ada sekitar 13 pekerja WNA di PT Gamindra Mitra Kesuma dan mereka resmi dan memiliki surat untuk menetap bekerja di lokasi itu," katanya.

Pihaknya saat ini masih melakukan kajian apakah korban meninggal dunia akibat kecelakaan kerja atau tidak.

Baca Juga:Komentar Pihak Kampus UNP Soal Bus Pembawa Puluhan Mahasiswa yang Terbalik Masuk Jurang di Agam

Jika meninggal dunia masuk dalam kecelakaan kerja, maka akan ditanggung santunan kematian, penguburan, biaya anak yang masih siswa mengikuti pendidikan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) karena korban sudah terdaftar sebagai peserta.

Sementara itu hingga pukul 10.00 WIB konfirmasi terkait penyebab kematian pekerja itu ke Polisi Sektor (Polsek) Sungai Beremas belum diperoleh. (Antara)

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak