10 Ribu Kelompok Usia Rentan di Sumbar Disuntik Vaksin Dosis Pertama

Sekitar sepuluh ribu warga usia rentan yang tersebar di lima kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar), menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama.

Riki Chandra
Rabu, 29 Desember 2021 | 16:28 WIB
10 Ribu Kelompok Usia Rentan di Sumbar Disuntik Vaksin Dosis Pertama
Vaksinasi massal kelompok rentan di Kabupaten Solok. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Sekitar sepuluh ribu warga usia rentan yang tersebar di lima kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar), menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama. Mereka tersebar di Kota Sawahlunto, Kabupaten Tanah Datar, Pesisir Selatan, Padang Pariaman dan Kabupaten Solok.

Vaksinasi massal yang di prakarsai Badan Intelijen Negara (BIN) Sumbar itu menyasar kelompok rentan tertular covid-19 seperti lansia dan anak-anak umur 6-11 tahun.

Kepala BIN Sumbar Hendra, mengatakan, Jelang akhir tahun ini, pihaknya berupaya keras mencapai target persentase vaksinasi 70 persen.

'Hari ini total penerima vaksin dosis pertama berjumlah sepuluh Ribu peserta. Mulai dari masyarakat umum, lansia hingga anak-anak umur 6-11 tahun," katanya, Rabu (29/12/2021).

Baca Juga:Malam Tahun Baru 2022, Seluruh Pintu Masuk Menuju Jam Gadang Bukittinggi Disekat

Hendra merinci, saat ini persentase capaian vaksinasi di Sumbar untuk penerima dosis pertama baru mencapai 66,19 persen dan untuk dosis kedua 41,20 persen. Itu artinya, kita harus mengejar sisa 4 persenan agar mencapai target 70 persen.

"Untuk itu, diharapkan peran aktif yang lebih dari semua unsur dan masyarakat agar target capaian vaksinasi kita terwujud," katanya.

Hendra mengkalim, program vaksinasi massal yang dilaksanakan oleh BIN Sumbar setiap harinya mengalami peningkatan satu persen. Meski demikian, target capaian vaksinasi 70 persen tidak akan terwujud apabila tidak ada sinergi yang kuat antar lembaga.

“Jadi memang butuh sinergi yang lebih kuat lagi agar bisa mengejar target capaian vaksinasi jelang tutup tahun ini," tuturnya.

Dengan masih tingginya potensi ledakan kasus baru, Hendra kembali mengingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Apalagi saat ini, varian Omicron sudah muncul di Indonesia.

Baca Juga:Kemenkumham Sumbar Prioritaskan Kesejahteraan Perempuan dan Anak, Ini Alasannya

"Jika prokes kendor, maka potensi klaster baru kemungkinan besar bisa saja muncul. Apalagi jelang peringatan tahun baru ini," ucapnya.

Diketahui, merujuk pada data sebelumnya, perkembangan kasus Covid-19 khususnya untuk varian Omicron secara global, dalam sepekan terakhir, menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan.

Tercatat, kasus Omicron terkonfirmasi hanya ditemui di 97 Negara, sekarang sudah ada di 115 Negara, termasuk Indonesia. Total secara keseluruhan, terkonfirmasi ada sebanyak 184.607 kasus yang mana sebelumnya hanya 62.342 kasus.

Kontributor : B Rahmat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini