SuaraSumbar.id - Perdebatan hukum pengucapan Selamat Natal di tengah umat Islam akan selalu hadir setiap tanggal 25 Desember. Hal itu juga sangat dipahami pendakwah Gus Miftah.
Dia mengaku begitu banyak orang yang ‘inbox’ dirinya untuk bertanya bagaimana hukum memberi ucapan selamat Natal. Gus Miftah bilang, sangat lucu dengan pertanyaan tersebut. Apalagi ada pihak-pihak yang mengaitkan sesuatu dengan Natal.
“Seperti pohon cemara, bahkan ada orang yang haramkan menanam pohon cemara karena itu melambangkan pohon Natal. Saya tertawa. Sebab nalar jadi tak waras karena persoalan ini,” katanya, dikutip dari Hops.id, Selasa (14/12/2021).
Pandangan Gus Miftah soal ucapan selamat Natal
Ketika menyinggung sikapnya, Gus Miftah lantas memberi gambaran yang terjadi pada kehidupannya.
Baca Juga:Sentilan Gus Miftah Terkait Guru Pesantren Perkosa Belasan Santriwati
Di tempat tinggalnya, Gus Miftah mengaku memiliki tetangga Katolik taat bernama Pakde Bagyo. Namun ketika Idul Fitri datang, dialah orang pertama yang datang ke kediamannya mengucapkan selamat Idul Fitri.
“Bukan jemaah saya yang ribuan, mereka tidak. Karena mereka biasanya datang hari kedua, ketiga, sampai ketujuh. Saya biasa open house Idul Fitri selama 7 hari. Tetapi dia yang selalu pertama ucapkan, beserta anggota keluarganya,” katanya.
Bukan cuma itu saja, tiap malam minggu pahing, Pakde Bagyo pula yang kerap membantu parkir bus-bus yang hendak pengajian di tempatnya. Bahkan dia juga sesekali membantu membuat konsumsi untuk para jemaah.
“Maka ketika datang hari raya Natal, apakah saya akan diam dengan tetangga saya. Saya akan datang ke mereka. Memberi ucapan selamat Natal kepada mereka. Ini saya sampaikan bukan fatwa, tapi ini yang saya lakukan. Jadi menurut saya enggak ada masalah,” katanya.
Terkait selentingan netizen yang menganggap Gus Miftah kafir karena telah memberi ucapan selamat Natal, dia mengaku tak peduli. Sebab dia tak yakin Allah bakal marah hanya karena mengucapkan selamat Natal.
Baca Juga:Gus Miftah Ngamuk dengan Kelakuan Herry Wirawan, Ganjar Pranowo Ikut Respons
Sebab di satu sisi Gus Miftah selalu mengajak umat untuk mengucapkan dan mengumandangkan kalimat tauhid serta berbuat kebaikan.
“Masa orang yang 70 tahun kafir, lalu ucapkan lailahaillallah kekafirannya terbakar, jadi seorang Muslim. Masa saya tiap hari tahlil, tiap hari membaca lailahaillallah, tiap hari saya bersyahadat, tiap hari saya mengajak orang-orang mengumandangkan kalimat tauhid, hanya karena itu saya menjadi kafir. Tidak semudah itu Ferguso.”
“Anda tak setuju dengan saya, tak masalah. Karena ini menurut saya soal keimanan sudah selesai. Pilihan iman masing-masing. Kita saling menjaga,” katanya.
Adapun video soal sikap Gus Miftah sendiri disampaikan pada Desember 2019 lalu. Pernyataan Gus Miftah disampaikan langsung di akun Youtube resminya.