Faktanya, isi video merupakan suntingan sejumlah video dan pembacaan tiga artikel berita. Adapun video yang dicuplik ialah video berjudul “AS Terancam Tutup Pemerintahan dan Gagal Bayar Utang”.
Video itu tayang di kanal YouTube CNBC Indonesia pada 29 September 2021. Isi video di CNBC Indonesia membahas situasi politik ekonomi di Amerika Serikat (AS), dan tidak ditemukan pernyataan dari Sri Mulyani.
Video kedua berasal dari video berjudul “Utang Pemerintah Terus Membengkak Tembus Rp6.625 Triliun”. Video ini telah tayang di kanal YouTube Kompas Tv pada 29 September 2021.
Untuk diketahui, video tersebut memang membahas mengenai utang Indonesia. Namun, tidak ada pembahasan mengenai Sri Mulyani yang membongkar kecurangan Joko Widodo atau hal lain.
Baca Juga:Bentangkan Tulisan Saat Presiden Melintas di Sorong, Ibu-ibu Ini Dihampiri Langsung Jokowi
Lalu, video ketiga yang dicuplik dari acara televisi yang diisi oleh Ustaz Yusuf Mansur. Hal itu diketahui dari postingan kanal bang jampanx yang diunggah pada 1 Juli 2009.
Video itu diunggah dengan judul “SOLUSI HUTANG NEGARA – YUSUF MANSUR”. Adapun isi video tersebut tidak membahas mengenai Sri Mulyani.
Selanjutnya, video keempat yang dicuplik berasal dari video ceramah KH Syukron Ma’mun Pengasuh Pondok Pesantren Darrurohmah Jakarta. Ceramah itu merupakan acara Haflah Attasyakur Wal Ikhtitam ke 67 API Tegalrejo Malang pada tahun 2010.
Hal itu diketahui dari narasi postingan akun Facebook API Tegalrejo Malang pada 15 Juli 2018. Dalam video tersebut juga tidak ada pembahasan mengenai Sri Mulyani.
Sementara itu, untuk artikel yang dibacakan dalam video itu bersumber dari tiga artikel. Artikel pertama berjudul “AS Berisiko Gagal Bayar Utang, Sri Mulyani Waspadai Dampaknya Bagi RI” yang tayang pada 29 September 2021 di laman news.ddtc.co.id.
Baca Juga:CEK FAKTA: Sri Mulyani Berkhianat Bongkar Kecurangan Jokowi dengan Akhir Tragis, Benarkah?
Dalam artikel itu berisikan strategi Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menghadapi kemungkinan perubahan batas utang. Selain itu, dalam Sri Mulyani membahas mengenai pengaruh dari situasi politik ekonomi Amerika Serikat. Tidak ada membahas membongkar kecurangan Joko Widodo.