1 Muharram Diundur, Wasekjen PA 212 Sebut Menag Bikin Gaduh dan Obok-obok Besar Islam

Kebijakan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menggeser hari libur 1 Muharram 1443 Hijriah dari tanggal 10 Agustus 2021 menjadi 11 Agustus menuai protes.

Riki Chandra
Rabu, 11 Agustus 2021 | 16:53 WIB
1 Muharram Diundur, Wasekjen PA 212 Sebut Menag Bikin Gaduh dan Obok-obok Besar Islam
Novel Bamukmin. [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]

SuaraSumbar.id - Kebijakan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menggeser hari libur 1 Muharram 1443 Hijriah dari tanggal 10 Agustus 2021 menjadi 11 Agustus menuai protes.

Salah satunya datang dari Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212, Novel Bamukmin. Dia menyebut Yaqut hanya membuat kegaduhan.

"Lagi-lagi Menag bikin ulah dan bikin gaduh seperti kalau bukan bikin gaduh, bukan Yaqut lah namanya," ujar Novel Bamukmin, dikutip dari Suara.com, Rabu (11/8/2021).

Eks pentolan FPI itu bahkan menyebut Yaqut tidak memahami agama. Menurutnya, pemahaman Yaqut mengenai agama sudah terbelakang.

Baca Juga:Mitos Malam 1 Suro dan Bedanya dengan 1 Muharram

Novel menilai, hari besar Islam merupakan momen penting yang seharusnya tidak diubah. Karena itu, ia menyatakan pihaknya tidak terima dengan keputusan pemerintah.

Pemerintah dinilai sudah mengobok-obok perayaan sakral umat muslim. Novel pun menyebut tidak heran jika Kementerian Agama semakin kehilangan arah.

"Beginilah kalau punya Menag yang punya keterbelakangan pemahaman agama, hari libur Islam diobok-obok," katanya.

Untuk diketahui, pemerintah memundurkan hari libur 1 Muharam untuk mengendalikan ledakan kasus Covid-19 di Tanah Air. Kendati demikian, alasan itu dinilai Novel tidak masuk akal.

"Juga dengan alasan pencegahan kerumunan Covid-19, padahal tidak ada korelasinya," pungkasnya.

Baca Juga:Sebut Menag Yaqut Terbelakang dalam Agama, Novel Eks FPI: Hari Libur Islam Diobok-obok!

Geser Libur Tahun Baru Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini