KPK Ungkap Alasan Tak Dukung Program Vaksin Gotong Royong

Firli menegaskan penjualan vaksin Gotong Royong yang rencana dilakukan PT. Kimia Farma secara individu dianggap sangat beresiko tinggi terjadinya korupsi.

Riki Chandra
Rabu, 14 Juli 2021 | 13:25 WIB
KPK Ungkap Alasan Tak Dukung Program Vaksin Gotong Royong
Ketua KPK Firli Bahuri saat mengadakan pertemuan dengan Gubernur Aceh dan para kepala daerah di Banda Aceh, Jumat (26/3/2021). [Antara]

SuaraSumbar.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tidak mendukung program vaksin Gotong Royong melalui PT. Kimia Farma yang rencana akan dijual.

Menurut KPK, PT. Kimia Farma dalam tata kelola vaksin Gotong Royong belum memiliki jangkauan cukup luas. Dengan begitu, program tersebut berisiko timbulnya potensi dugaan korupsi.

Meski program vaksin berbayar tersebut dibawahi PT. Kimia Farma yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"KPK tidak mendukung pola vaksin GR (Gotong Royong) melalui Kimia Farma. Karena efektifitasnya rendah, sementara tata kelolanya beresiko," kata Ketua KPK Firli Bahuri melalui keterangannya, Rabu (14/7/2021).

Baca Juga:Evita Nursanty Dukung Vaksin Gotong Royong untuk Individu

Firli menegaskan penjualan vaksin Gotong Royong yang rencana dilakukan PT. Kimia Farma secara individu dianggap sangat beresiko tinggi terjadinya korupsi.

Meskipun, kata Firli, Kimia Farma juga sudah dilengkapi dengan peraturan Kemenkes dalam penjualan vaksin Gotong Royong.

Kata dia, dari kajian KPK, ditakutkan dari sisi medis dan kontrol vaksin akan munculnya reseller selain Kimia Farma untuk menjual vaksin Gotong Royong secara mandiri. Maka akan timbul resiko yang cukup berat nantinya.

"Berisiko tinggi dari sisi medis dan kontrol vaksin (reseller bisa muncul dan lain-lain), efektifitas rendah. Jangkauan Kimia Farma terbatas," ungkap Firli.

Firli mengharapkan sebelum dilakukan pelaksanaan Vaksin mandiri Kemenkes memiliki data peserta vaksin dengan berbasis data karyawan yang akuntabel dari Badan usaha, swasta, instansi, lembaga organisasi pengusaha atau assosiasi.

Baca Juga:Berpotensi Terjadi Korupsi, KPK Nyatakan Tak Dukung Vaksin Gotong Royong

"Perlu dibangun sistem perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan minitoring pelaksanaan Vaksin GR secara transparan, akuntabel dan pastikan tidak ada terjadi praktik praktif Fraud (Jangan ada niat jahat untuk melakukan korupsi)," ucap Firli.

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Para pengguna dompet digital DANA kembali mendapatkan kesempatan emas untuk meraih saldo gratis melalui fitur DANA Kaget hari ini, Selasa, 15 April 2025.

News | 08:19 WIB

Hery Gunardi terpilih menjadi Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS) untuk periode 20242028.

News | 22:02 WIB

Anggota Komisi XIII DPR RI asal Sumatera Barat (Sumbar), Arisal Aziz, menegaskan pentingnya pembatasan jam operasional hiburan malam di Ranah Minang.

News | 15:28 WIB

Para pengguna dompet digital DANA kembali dimanjakan dengan kesempatan emas pada hari Senin, 14 April 2025 melalui link DANA Kaget yang kini bisa diklaim dengan mudah.

News | 14:32 WIB

Hari ini, Senin 14 April 2025, link DANA Kaget terbaru kembali dibagikan secara luas.

News | 13:40 WIB

Langkah yang diambil BRI tersebut juga mempertimbangkan kondisi makro ekonomi global dan domestik.

News | 12:05 WIB

BRI senantiasa menghadirkan inovasi layanan dan pendampingan bagi UMKM.

News | 16:20 WIB

Di Silungkang, Sumatera Barat, para perajin masih mempertahankan metode tradisional dalam setiap helai kain yang mereka produksi.

News | 14:00 WIB

Gempa 4,3 magnitudo yang mengguncang wilayah Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), dipastikan tidak berpotensi tsunami.

News | 20:36 WIB

Salah satu kuliner favorit Yogyakarta ini semakin mantap membuka layanan dengan dukungan BRI.

News | 18:40 WIB

Sebanyak 108 kecelakaan lalu lintas terjadi selama pelaksanaan Operasi Ketupat Singgalang 2025 di wilayah hukum Polda Sumatera Barat (Sumbar).

News | 16:46 WIB

Omzet bulanan PT Andara Cantika Indonesia stabil di angka Rp300 juta menjangkau lokal hingga internasional.

News | 13:18 WIB

BRI mempertimbangkan berbagai aspek dalam menentukan besaran dividen, termasuk kebutuhan ekspansi bisnis.

News | 19:51 WIB

Seorang anggota Satpol PP Agam dikeroyok puluhan orang saat membubarkan acara hiburan orgen tunggal di kawasan Bandar Baru, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam.

News | 17:37 WIB

Gunung Talang kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik usai serangkaian gempa bumi beruntun mengguncang Solok.

News | 15:44 WIB
Tampilkan lebih banyak