PPAR juga membantu mengurangi peradangan (penyebab utama diabetes) dan meningkatkan produksi hormon adiponektin dan AdipoR, yang penurunan kadarnya bisa menjadi penyebab utama pemicu diabetes yang diinduksi obesitas.
3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Antioksidan memiliki efek yang besar pada sistem kekebalan tubuh. Kehadiran karotenoid kuat seperti likopen dan beta-karoten dalam jus tomat dikenal paling baik karena efek imunomodulasinya.
Karotenoid dapat mengubah ekspresi banyak protein yang terlibat dalam proliferasi sel dan diferensiasi sel bersama dengan pengambilan radikal bebas berbahaya. Dengan demikian konsumsi jus tomat meningkatkan karotenoid dalam tubuh yang cenderung meningkatkan kekebalan dan dapat membantu mencegah gangguan autoimun.
Baca Juga:5 Bahan Alami untuk Samarkan Masalah Ketiak Hitam
4. Memiliki efek sitotoksik
Likopen memiliki sifat pencegahan kanker. Menurut sebuah penelitian, lebih dari 80 persen likopen makanan di AS berasal dari jus tomat dan produk tomat lainnya.
Selain itu, mengkonsumsi produk tomat terkait dengan penurunan resiko berbagai jenis kanker seperti paru-paru, perut, payudara, dan prostat. Likopen menjadi antioksidan kuat dapat yang membantu mengangkut radikal bebas dalam tubuh dan dengan demikian, mencegah risiko kanker atau membantu mengurangi perkembangannya.
5. Mengurangi risiko penyakit jantung
Konsumsi jus tomat dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis inflamasi dan tidak menular seperti penyakit jantung. Kehadiran likopen (50,4 mg) dalam jus bersama dengan vitamin esensial (seperti vitamin C) dan asam fenolik, dapat membantu meningkatkan fungsi tubuh seperti menurunkan kadar kolesterol dan glukosa, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Baca Juga:Mudah Ditemukan di Rumah, Yuk Gunakan Bahan Ini untuk Solusi Ketiak Hitam!
6. Membantu menurunkan berat badan