Luhut Sebut Revitalisasi Danau Maninjau Butuh Rp 237 Miliar

Dana tersebut dibutuhkan untuk proyek pengerukan sedimen sisa pakan dan kotoran ikan yang selama berpuluh-puluh tahun mengendap di dasar danau.

Riki Chandra
Rabu, 19 Mei 2021 | 13:15 WIB
Luhut Sebut Revitalisasi Danau Maninjau Butuh Rp 237 Miliar
Danau Maninjau. (Shutterstock)

"Semua itu membutuhkan biaya penyedotan sedimentasi sebesar 2.745.000 m3 adalah sebesar Rp 237 miliar dengan waktu operasi selama 65 minggu. Biaya tersebut termasuk biaya penggunaan alat," katanya.

Luhut Binsar Pandjaitan berharap bisa menciptakan kawasan danau Maninjau menjadi destinasi pariwisata berkelanjutan dan berkualitas melalui revitalisasi kawasan danau Maninjau dan juga dimanfaatkan sebagai lokasi sumber air PLTA.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengatakan, revitalisasi kawasan danau Maninjau sangat penting. Sebab, Maninjau sudah masuk dalam kawasan strategis pariwisata nasional.

Menurutnya, potensi wisata di kawasan danau Maninjau sangat besar. Mulai dari sisi alam, kuliner, budaya dan sejarahnya.

Baca Juga:Bela Palestina, Gubernur Sumbar Desak Pemerintah Pusat Tindak Israel

"Adanya objek wisata Geopark Danau Maninjau akan membuat masyarakat kita merasakan manfaatnya. Kita bisa jadikan sebagai kawasan wisata religi karena Maninjau tempat kelahiran Buya Hamka," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak