Padang Kembali Hadirkan Pasar Pabukoan Ramadhan, Yuk Berburu Takjil

Mungkin karena belum banyak yang tahu kalau tahun ini pasar pabukoan RTH Imam Bonjol kembali diadakan, katanya.

Riki Chandra
Rabu, 14 April 2021 | 16:28 WIB
Padang Kembali Hadirkan Pasar Pabukoan Ramadhan, Yuk Berburu Takjil
Salah seorang pedagang di Pasar Pabukoan RTH Imam Bonjol Padang. [Dok.Covesia.com]

SuaraSumbar.id - Kota Padang, Sumatera Barat, kembali menghadirkan Pasar Pabukoan di Ramadhan 1442 Hijriyah. Tahun lalu, pasar khusus santapan berbuka puasa ini ditiadakan karena wabah pandemi Covid-19 sedang menjadi-jadi.

Lokasi Pasar Pabukoan itu berada di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol Padang. Yang ingin berburuk takjil, silahkan mampir dan mencari hidangan sesuai selera.

"Alhamdulillah tahun ini bisa berdagang kembali, walaupun pendapatan merosot,” kata salah satu pedagang di Pasar Pabukoan RTH Imam Bonjol Padang, Harlina Yanti (54) kepada Covesia.com - jaringan Suara.com, Rabu (14/4/2021).

Menurut Yanti, Pasar Pabukoan mulai dibuka pada Senin (13/4/2021). Namun, penjualan di hari pertama itu masih sangat sepi.

Baca Juga:Pemkot Padang Warning Pengusaha Walet, Ini Masalahnya

“Mungkin karena belum banyak yang tahu kalau tahun ini pasar pabukoan RTH Imam Bonjol kembali diadakan,” katanya.

Yanti mengenang suasana Pasar Pabukoan yang selalu ramai sebelum pandemi Covid-19 mewabah.

“Biasanya dikelola oleh Pemerintah, tapi tahun ini dibawah tanggungjawab Kodim Padang. Ada 20 meja yang disediakan, ini lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya yang biasanya 40 lebih, mungkin karena memperhatikan protokol kesehatan juga,” jelasnya.

“Saya hanya menjual minuman, ada 12 jenis minuman yang dijual antaranya es-teler, es buah, cendol, cendol delima, kolak, selasih, timun nata de coco. Yang paling diminati adalah es-teler dan kolak,” sambungnya lagi.

Untuk harga minuman berbuka puasa yang dijual Yanti bisa dibandrol Rp 8 ribu per bungkus, dan jika membeli 2 bungkus hanya dikenakan biaya senilai Rp 15 ribu.

Dari pengalamannya berdagang selama 21 tahun, rata-rata pembeli akan ramai sekitar pukul setengah 4 sampai orang berbuka.

“Semoga dagangan saya laris manis dan bisa nanti untuk membiayai anak untuk masuk sekolahnya,” katanya.

Baca Juga:Dini Hari, Tiga Rumah Warga Kota Pariaman Terbakar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini