SuaraSumbar.id - Seluruh pejabat sebuah sekolah kedapatan bergunjing soal orang tua siswa di tengah rapat online. Bututnya, mereka pun memutuskan untuk mengundurkan diri.
Para pejabat yang merupakan anggota dewan ini tak sadar jika perbincangan mereka rupanya tersiarkan secara langsung dan didengar oleh orang tua murid.
Dalam rapat daring tersebut, seorang anggota dewan menyebut para orang tua menganggap pihak sekolah sebagai babysitter.
Menyadur BBC, Selasa (23/1/2021), insiden ini terjadi di tengah rapat yang diadakan oleh anggota dewan sebuah sekolah di California, Amerika Serikat.
Baca Juga:Viral Jemuran Warga Usai Banjir, Benda Ini Disebut Memicu Julid Tetangga
Sejumlah anggota dewan menyindir permintaan para orang tua yang menginginkan kegiatan belajar mengajar di sekolah kembali dibuka.
"Mereka ingin mengganggu kami karena mereka ingin babysitter mereka kembali," kata salah satu dewan sekolah tersebut dalam rapat.
Sementara, anggota dewan lain menyiratkan bahwa orang tua ingin anak mereka keluar rumah agar mereka dapat menggunakan narkoba di siang hari.
Saat para anggota dewan tersebut bergunjing, orang tua murid bergabung dalam rapat online tersebut dan tidak sengaja mendengar pembicaraan tersebut.
"Uh-oh. Kami memiliki pertemuan yang terbuka untuk umum sekarang." kata anggota dewan Kim Beede dengan nada kaget ketika dia diberitahu, beberapa menit setelah percakapan tersebut.
Baca Juga:Tidak Sadar Menggunjing saat Rapat Online, Anggota Dewan Mengundurkan Diri
Pertemuan online melalui aplikasi Webex tersebut kemudian langsung diubah menjadi status pribadi setelah insiden tersebut terjadi.
Cuplikan saat insiden pertemuan online tersebut kemudian diunggah ke media sosial Twitter oleh reporter NBC Bay Area Bigad Shaban.
Percakapan tersebut melibatkan ketua dewan Lisa Brizendine yang mengatakan bahwa orang tua yang marah tentang pembatasan Covid hanya ingin sekolah bertindak sebagai babysitter.
Kemudian, Richie Masadas seorang anggota lain bercanda bahwa beberapa orang tua ingin menggunakan narkoba saat anak-anak mereka tidak di rumah.
Richie Masadas langsung berusaha untuk mencairkan suasana dengan menyatakan bahwa kakaknya memiliki layanan pengiriman mariyuana.
"Kakak saya memiliki layanan pengiriman mariyuana medis - kliennya adalah orang tua dengan anak-anak mereka di sekolah," katanya, disambut tawa dari yang lain.
Insiden tersebut mengakibatkan lebih dari 7.000 orang menandatangani petisi yang menyerukan para anggota dewan untuk mengundurkan diri karena "perilaku yang mengerikan".
Dua hari setelah pertemuan, seluruh dewan mengundurkan diri, menurut Pengawas Distrik Sekolah Dasar Oakley Union, Greg Hetrick.
Dalam sebuah surat kepada orang tua, dia menyertakan permintaan maaf dan pernyataan dari tiga anggota dewan tersebut.
"Kami sangat menyesali komentar yang dibuat dalam rapat Dewan Pendidikan awal pekan ini," katanya.
"Merupakan tanggung jawab kami untuk mencontoh perilaku yang kami harapkan dari siswa dan staf kami, dan merupakan kewajiban kami untuk membangun kepercayaan dalam kepemimpinan Distrik; komentar kami mengecewakan Anda dalam kedua hal tersebut, dan untuk ini kami menawarkan permintaan maaf yang tulus," sambungnya.
Situs web dewan sekolah sekarang mengosongkan semua posisi anggota dewan tersebut dan saat ini sedang diambil alih oleh anggota dewan daerah untuk sementara.
"Tolong jangan biarkan kegagalan kami dalam penilaian membayangi pekerjaan luar biasa yang dilakukan oleh guru, administrator, dan karyawan kami yang bekerja keras," tandas Greg.