Sepulangnya dari rumah siswa tersebut, sang guru akhirnya menerima pesan dari siswanya.
"Setelah melakukan home visit, 2 jam kemudian si siswa mengirimkan chat ke WA saya menggunakan HP kakaknya," tulis sang guru.
Sambil menunjukkan isi chat WhatsAppa siswanya, wali kelas itu menjelaskan bahwa sang siswa tak ingin melanjutkan sekolahnya.
"Si siswa mengatakan tak mau lagi melanjutkan sekolah karena tak ada biaya untuk membeli quota untuk menyelesaikan tugas," kutip guru tersebut.
Baca Juga:Masih Pandemi, Begini Tata Cara Penerimaan Siswa Baru di Batam
Siswa itu mengaku sudah bekerja membantu keluarganya karena sang ayang sudah tidak kuat lagi untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka.
"Maaf ya bu, kalau ada salah dama ibu atau guru-guru lainnya bu, sampain ya bu," tulis sang siswa lewat pesan WhatsApp itu.
Sang guru tak tinggal diam melihat salah satu siswanya merasa putus asa dan ingin berhenti sekolah demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
![Murid tak pernah mengumpulkan tugas, guru temukan hal miris, [TikTok/@evayanti1801]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/17/88332-murid-tak-pernah-mengumpulkan-tugas-guru-temukan-hal-miris.jpg)
"Saya membalas chat dengan mengatakan kami guru-guru sangat berharap dia melanjutkan sekolahnya. Tugas-tugas yang belum dikumpulkan bisa diangsur mengerjakan. Tak harus selesai seluruhnya yang penting jangan sampai putus sekolah," tulisnya.
Unggahan tentang kisah murid itu pun membuat warganet merasa miris.
Baca Juga:SMP Negeri 10 Padang Hentikan Belajar Tatap Muka, 2 Guru Positif Covid-19
"Yang kayak begini, Mendikbud harus tahu kondisi di lapangan sebenarnya. Enggak semua murid mampu," komentar MJ.