Natalius Pigai Balas Sindiran Tajam Abu Janda Soal Hendropriyono

Mati itu risiko dari keputusan kita membela umat Islam yang teraniaya.

Riki Chandra | Hernawan
Selasa, 05 Januari 2021 | 18:19 WIB
Natalius Pigai Balas Sindiran Tajam Abu Janda Soal Hendropriyono
Natalius Pigai dan neno Warisman membahas peristiwa tewasnya enam anggota FPI. - (YouTube/Neno Warisman)

"Kau Natalius Pigai apa kapasitas kau? Sudah selesai evolusi belum kau?" tandas Abu Janda.

Ketegangan ini bermula saat mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono yang menanggapi Natalius Pigai usai menyebutnya "dedengkot tua". 

"Buat seorang pejuang tidak ada kata berhenti ananda @NataliusPigai2. Jika negara dalam bahaya, kita harus membelanya. Harus tanpa hitung untung atau rugi dan muda atau tua," ungkap Hendropriyono dikutip Suara.com dari Twitternya.

"Sebagai pejabat saya dulu berjuang dengan kewenangan saya, sekarang sebagai rakyat dengan mulut saya dan jika kelak tak berdaya secara fisik, maka saya akan berjuang dengan doa saya. Begitu bentuk tingkatan iman saya, sebagai seorang muslim," kicau Hendropriyono.

Baca Juga:Pernyataan Keras Habib Hasan soal FPI, Singgung Kampanye Menyesatkan

Menurut Hendropriyono, apa yang disampaikannya hanya ingin menasihati Natalius Pigai agar tidak larut, tersesat dan menyesal. "Karena saya yakin kalau sekarang tidak mau mendengar, kelak kamu juga akan sadar," tulis dia.

Dalam cuitannya, Hendropriyono bahkan memuji Natalius Pigai. Di matanya, kata Hendropriyono, Natalius Pigai dikenal sebagai seorang pemuda harapan bangsa yang patriotik, berani serta pandai.

"Saya mengenalmu karena menganggap kamu seorang pemuda harapan bangsa yang patriotik, berani dan pandai. Karena itu saya tanya kenapa kamu tidak jadi pejabat saja agar semua bakat dan potensimu tersalur dan bermanfaat," cuit Hendropriyono.

"Bukan saya tawari jabatan di pemerintahan, karena saya tidak punya kewenangan apapun apalagi sebagai formatur. Patriotik dan cerdas karena saya dengar kamu mengkritik ide separatisme dengan mngatakan bahwa seharusnya bercita-cita jadi Presiden RI daripada hanya sebagai Presiden Papua," tulis Hendropriyono.

Ia lantas mengenang masa-masa ketika awal mengenal Natalius Pigai sebagai komisioner Komnas HAM. Ketika itu, Hendropriyono bertemu Natalius Pigai di Restoran Kunskring di Jalan Teuku Umar.

Baca Juga:Komnas HAM Belum Punya Kesimpulan Terkait Tewasnya 6 Laskar FPI

"Dengan bersemangat, kamu menawarkan jasa, untuk membela saya salam kasus Talangsari. Saya tidak menanggapi karena saya merasa kasus tersebut sudah selesai secara hukum. Juga sudah selesai secara Islam melalui islah," ujar Hendropriyono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini