Riki Chandra
Jum'at, 19 Desember 2025 | 20:15 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum melakukan percepatan pemulihan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) pasca bencana longsor di Batang Anai, Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  •  Pemulihan irigasi dipercepat demi jaga suplai air pertanian petani di Sumbar.

  • Longsor tutup saluran, Kementerian PU turunkan alat berat.

  • Irigasi pulihkan layanan 13.604 hektare lahan pertanian warga.

SuaraSumbar.id - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat Irigasi Batang Anai pascabencana longsor yang melanda Daerah Irigasi (DI) Batang Anai di Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Langkah ini dilakukan untuk memastikan Irigasi Batang Anai kembali berfungsi optimal demi menjaga keberlanjutan pertanian dan ketahanan pangan masyarakat.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan percepatan pemulihan Irigasi Batang Anai menjadi prioritas karena wilayah tersebut merupakan salah satu sentra produksi pangan di Sumbar.

Gangguan pada saluran irigasi dinilai berpotensi langsung menghambat aktivitas pertanian, terutama pada masa tanam yang sedang berlangsung.

“Irigasi adalah tulang punggung pertanian. Begitu terjadi gangguan, harus segera cepat ditangani agar saluran kembali berfungsi,” kata Dody, Jumat (19/12/2025).

Menurut Dody, percepatan penanganan Irigasi Batang Anai dilakukan agar suplai air irigasi kembali normal dan mampu mendukung kebutuhan air petani di wilayah layanan. Keberlanjutan aliran air dinilai krusial untuk menjaga produktivitas lahan pertanian dan penghidupan masyarakat setempat.

Daerah Irigasi Batang Anai merupakan saluran strategis yang bersumber dari Bendung Batang Anai di Sungai Anai. Sistem ini melayani DI Batang Anai 1 dan DI Anai 2 dengan total luas layanan mencapai 13.604 hektare lahan pertanian.

Infrastruktur Irigasi Batang Anai dibangun secara bertahap sejak 1993 dan menjadi penopang utama pertanian di Kabupaten Padang Pariaman.

Bencana longsor yang terjadi pada 28 November 2025 menyebabkan material tanah menutup badan jalan sekaligus saluran Irigasi Batang Anai, sehingga aliran air menuju sawah warga terhenti. Kondisi ini mendorong Kementerian PU bergerak cepat sejak laporan pertama diterima.

Sejak hari pertama, Kementerian PU langsung menerjunkan empat unit ekskavator dan delapan dump truck untuk melakukan pengerukan serta pembersihan material longsor yang menutup saluran irigasi. Proses penanganan di lapangan menghadapi tantangan cuaca karena hujan terus menerus dan sempat terjadi longsor susulan.

Meski demikian, petugas tetap siaga untuk memastikan Irigasi Batang Anai dapat segera difungsikan kembali. Saluran ini bersumber dari Bendung Batang Anai dengan debit Sungai Anai sebesar 33,37 meter kubik per detik, sementara debit pengambilan untuk irigasi mencapai 7,2 meter kubik per detik.

Pemulihan aliran air dinilai sangat penting agar distribusi air ke lahan pertanian kembali berjalan sesuai kebutuhan. Dengan kembalinya fungsi Irigasi Batang Anai, Kementerian PU berharap aktivitas pertanian masyarakat dapat kembali normal dan produktivitas pertanian tetap terjaga.

Pemerintah juga akan terus melakukan pemantauan serta penanganan lanjutan guna memastikan Irigasi Batang Anai dan infrastruktur sumber daya air lainnya tetap andal menghadapi potensi cuaca ekstrem ke depan. (Antara)

Load More