Riki Chandra
Jum'at, 12 Desember 2025 | 17:21 WIB
Korban banjir bandang dirawat di RSUD Lubuk Basung, Kabupaten Agam. [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  •  Empat korban banjir bandang Palembayan masih dirawat RSUD Lubuk Basung, Kabupaten Agam.

  • Banyak pasien datang dengan luka infeksi akibat terlambat ditangani.

  • Muslim terseret arus 200 meter hingga alami patah tulang.

SuaraSumbar.id - Empat orang korban banjir bandang di Kecamatan Palembayan masih dirawat di RSUD Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (12/12/2025).

Para korban yang sedang dirawat mengalami patah tulang, luka robek serius, dan sebagian di antaranya butuh perawatan medis intensif sejak pertama kali masuk rumah sakit.

Kepala Bidang Pelayanan RSUD Lubuk Basung, Syahroni mengatakan, empat korban banjir bandang Palembayan yang masih dirawat tersebut adalah Muslim, Aminah, Muhammad Rohib, dan Kelbi.

Mereka merupakan warga Salareh Aia yang tiba di rumah sakit dalam kondisi luka berat setelah terseret arus deras saat bencana terjadi.

"Muslim pasien rujukan dari rumah sakit di Pasaman Barat yang masuk empat hari lalu dan pasien usai kejadian dibawa pihak keluarga ke rumah sakit di Pasaman Barat," kata Syahroni.

Pasien atas nama Kelbi telah diizinkan pulang dan kini menjalani rawat jalan. Sementara tiga korban banjir bandang Palembayan lainnya dinyatakan menunjukkan perkembangan kondisi yang semakin baik dan diperkirakan segera beralih ke rawat jalan dalam waktu dekat.

"Dua pasien ini mengalami patah tulang pada bagian kaki dan satu pasien mengalami luka robek pada kepala," ujarnya.

Sejak bencana terjadi, RSUD Lubuk Basung telah menangani 76 pasien, termasuk 36 korban yang harus menjalani operasi akibat kondisi luka yang cukup parah.

Syahroni menjelaskan bahwa banyak korban tiba dengan luka yang sudah mengalami infeksi karena lebih dari dua hari tanpa tindakan medis awal.

"Pasien datang ke IGD RSUD Lubuk Basung dalam kondisi lukanya sudah inspeksi, karena mungkin kurang penanganan awal," katanya.

Dari 36 pasien yang menjalani operasi, empat orang dirujuk ke RSUP M Djamil Padang dan dua pasien lainnya meninggal dunia. Sementara 40 pasien lainnya mendapat perawatan intensif di IGD dan langsung rawat jalan karena tidak membutuhkan rawat inap.

Salah satu pasien yang masih dirawat, Muslim, mengisahkan bahwa ia diseret arus hingga 200 meter saat banjir bandang Palembayan terjadi.

"Kaki saya mengalami patah tulang dan luka terkelupas sehingga nampak tulangnya," ujarnya.

Muslim juga mengatakan bahwa keluarganya selamat, namun beberapa anggota keluarga lain meninggal dunia. Rumah dan lahan pertaniannya habis tersapu bencana.

"Rumah saya habis semuanya dan berharap pemerintah memperhatikan lebih kepada korban bencana ini," katanya. (Antara)

Load More