- Sembilan korban meninggal akibat banjir dan longsor Sumatera Barat.
- Akses Padang–Bukittinggi dan Padang–Solok terputus total bencana.
- Malalak Timur masih lakukan pencarian dua warga belum ditemukan.
SuaraSumbar.id - Dampak bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat (Sumbar) hingga Kamis (27/11/2025) siang makin mencemaskan. Jumlah korban jiwa pun bertambah dari berbagai daerah.
Berdasarkan data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, hingga siang ini, total sembilan orang dilaporkan meninggal dunia akibat bencana yang tersebar di 13 kabupaten dan kota.
Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham Wahab, menyebut laporan korban meninggal akibat banjir dan longsor Sumbar berasal dari tiga wilayah berbeda.
“Catatan sampai siang ini ada sembilan orang meninggal dunia. Satu orang di Pasaman Barat, tiga di Kabupaten Agam, dan lima di Kota Padang,” ujarnya dalam video keterangan pers.
Ilham menyebut jumlah tersebut masih bersifat sementara. Sebab, proses pencarian korban hilang masih berlangsung di sejumlah titik.
“Ada potensi bertambah karena masih ada beberapa orang lagi yang masih dalam pencarian. Angka ini masih dinamis,” kata Ilham.
Di kawasan Malalak Timur, Kabupaten Agam, yang diterjang banjir bandang, tiga korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan dua warga lainnya masih dalam pencarian.
“Khusus di Malalak Timur, tiga sudah ditemukan, dan dua masih dalam pencarian oleh tim gabungan,” jelas Ilham.
Selain korban jiwa, meluasnya banjir dan longsor Sumbar juga menyebabkan kerusakan akses vital antarwilayah. Jalan Padang–Bukittinggi, Padang–Solok, dan kawasan Malalo dilaporkan tertutup total akibat material longsor dan banjir.
"Semoga siang ini bisa lancar," katanya.
“Bencana ini meluas. Ada 13 kabupaten/kota yang terdampak dan kondisi terus bertambah,” ujar Ilham lagi.
Sejumlah infrastruktur ikut rusak, termasuk jembatan Gunung Nago di Kota Padang yang hanyut terbawa arus dan banjir besar di kawasan Lubuk Minturun.
BPBD Sumbar bersama Basarnas, TNI–Polri, dan pemerintah daerah terus mengerahkan tim untuk evakuasi dan pendataan kerusakan. Penanganan darurat juga dikaitkan dengan sejumlah bencana yang sebelumnya menghantam Kabupaten Agam, Padang, dan Pasaman Barat hingga Kabupaten Solok.
Menurut Ilham, pemerintah pusat dijadwalkan menggelar rapat koordinasi bersama lintas kementerian yang dipimpin langsung Kemenko PMK pada Kamis (red_) siang ini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
Terkini
-
Gubernur Sumbar Surati Semua Kepala Daerah Terdampak Bencana, Percepat Penanganan dan Siaga Total!
-
Kronologi Warga Agam Hanyut Terseret Arus Batang Antokan, Pencarian Terkendala Air Deras!
-
Sampai Kapan Cuaca Ekstrem di Sumbar? BMKG Ungkap Fakta Mengejutkan, Warga Diminta Waspada!
-
Rumah Warga Hanyut Terseret Luapan Batang Masang Pasaman Barat, 10 Kecamatan Diterjang Bencana!
-
Warga Dilarang Tinggal di Kawasan Longsor Ngarai Sianok, Wako Bukittinggi: Lokasinya Sudah Genting!