Riki Chandra
Senin, 24 November 2025 | 19:47 WIB
Kondisi jalan yang tertimbun tanah longsor di Malalak, Kabupaten Agam. [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  •  Delapan kecamatan Agam terdampak banjir, longsor, dan pohon tumbang.

  • Hujan ekstrem picu kerusakan rumah, jalan, dan lahan pertanian.

  • BPBD lakukan evakuasi warga serta pembersihan material longsor cepat.

SuaraSumbar.id - Sebanyak delapan kecamatan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), terdampak bencana alam setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebat disertai angin kencang sejak 22–24 November 2025.

Kondisi ini menyebabkan sejumlah titik mengalami tanah longsor, banjir, hingga pohon tumbang yang mengganggu aktivitas warga dan akses transportasi.

Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rahmat Lasmono, menyampaikan bahwa bencana terjadi di Kecamatan Banuhampu, Tanjung Raya, Palupuh, Palembayan, Lubuk Basung, Ampek Koto, Malalak, dan Ampek Nagari.

“Delapan kecamatan itu dilanda tanah longsor, banjir, pohon tumbang dan lainnya,” ujarnya, Senin (24/11/2025).

Menurut Rahmat, sejumlah wilayah mengalami kerusakan cukup beragam. Di Kecamatan Banuhampu, banjir melanda Jorong Sungai Buluah, Nagari Cingkariang.

Tiga unit rumah terendam, sementara satu rumah lainnya mengalami kerusakan ringan di bagian dapur.

Di Kecamatan Tanjung Raya, hujan ekstrem memicu tanah longsor dan banjir bandang di Jorong Paninjauan, Nagari Paninjauan. Material longsor menutupi akses jalan lingkar nagari Jorong Sicawan–Paninjauan di dua titik.

“Tiga kolam renang, sawah seluas lima hektare, lokasi pembibitan satu hektare dan lainnya tertimbun tanah longsor,” kata Rahmat.

Kecamatan Palupuh turut terdampak dengan kejadian pohon tumbang yang memblokir jalan provinsi penghubung Pasaman–Bukittinggi di Jorong Palimbatan, Nagari Pasia Laweh.

Selain itu, badan jalan Kampung Pasia–Lurah Dalam amblas sepanjang 25 meter dengan kedalaman 2,5 meter. Sawah seluas tiga hektare pun ikut terendam.

Material longsor juga menutup jalan nasional Bukittinggi–Medan di Simpang Patai, Nagari Nan Tujuah. Kondisi serupa terjadi di Kecamatan Palembayan, di mana tanah longsor membuat arus lalu lintas Padang Koto Gadang–Matur terputus total. Dua rumah warga turut rusak tertimbun longsor.

“Saat ini masih dilakukan pembersihan material tanah longsor dengan alat berat dan masyarakat yang terkena longsor sudah dievakuasi,” jelas Rahmat.

Di Lubuk Basung, pohon tumbang menutupi jalan nasional Padang–Pasaman Barat. Tanah longsor juga menghalangi akses jalan kabupaten di Jorong Batu Hampar dengan ketinggian material mencapai 50–100 sentimeter.

Sementara itu, Kecamatan Ampek Koto mengalami jalan terban dan longsor di Jorong Sutejo, Nagari Koto Gadang. Di Malalak, tiga titik longsor terjadi pada jalur provinsi Padang–Bukittinggi.

“Jalan tidak bisa dilalui dan kita telah melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi,” katanya.

Load More