-
Konflik harimau sumatera muncul bersamaan di tiga kecamatan Kabupaten Agam.
-
BKSDA Sumbar pasang kamera jebak untuk identifikasi pergerakan satwa.
-
Warga diminta waspada dan mengamankan ternak dari ancaman harimau.
SuaraSumbar.id - Konflik harimau sumatera kembali mencuat di Kabupaten Agam. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menerima tiga laporan kemunculan satwa liar dilindungi itu secara bersamaan di tiga kecamatan berbeda.
Situasi ini membuat warga resah karena kejadian serupa disebut sudah beberapa kali berulang di wilayah tersebut.
Menurut Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra, laporan konflik harimau sumatera diterima pada Selasa (18/11/2025) dari pemerintah nagari.
Laporan pertama datang dari Koto Tinggi, Nagari Ampek Koto Palembayan, Kecamatan Palembayan, setelah warga melihat keberadaan satwa itu di area perkebunan masyarakat.
Laporan kedua terkait konflik harimau sumatera muncul di Koto Tabang, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Palupuh. Di lokasi ini, warga melaporkan lima bebek dan satu angsa dimangsa satwa tersebut.
Tak lama berselang, laporan ketiga disampaikan warga Bantiang, Nagari Malalak Barat, Kecamatan Malalak, yang melihat dua individu harimau berkeliaran di sekitar pemukiman.
“Untuk di Koto Tinggi dan Koto Tabang konflik ini sudah berulang kali terjadi, karena merupakan pelintasan harimau,” kata Ade.
Petugas BKSDA Sumbar bersama Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Baringin dan mahasiswa Kehutanan Universitas Riau langsung menuju tiga titik laporan.
Mereka melakukan verifikasi lapangan, mewawancarai saksi mata, serta mencari tanda keberadaan satwa seperti cakaran, jejak, dan kotoran. Kamera jebak juga dipasang di dua lokasi untuk memantau aktivitas satwa.
Ade menjelaskan, konflik harimau sumatera biasanya terjadi karena sejumlah faktor alami, seperti kondisi harimau yang sakit atau cacat sehingga kesulitan berburu.
Selain itu, induk harimau yang baru melahirkan cenderung menjauhkan anaknya dari pejantan dewasa, membuat mereka lebih sering mendekati area yang dekat dengan permukiman.
Faktor lainnya adalah musim kawin, di mana pejantan dan betina mencari lokasi yang minim gangguan. Menjelang masa sapih, induk juga mengajarkan anaknya berburu sehingga sering memangsa ternak yang mudah dijangkau.
BKSDA Sumbar mengimbau masyarakat tetap waspada dan tidak beraktivitas sendirian di kebun atau ladang.
Warga juga diminta mengamankan kandang ternak, membatasi aktivitas hingga maksimal pukul 17.00 WIB, menghindari pemasangan jerat, serta memastikan kebenaran informasi sebelum menyebarkannya. (Antara)
Berita Terkait
-
Polisi Gulung Jaringan Penjual Kulit Harimau Sumatera, Pelaku Utama Dibekuk di Nagan Raya
-
Rizky dan Lestari, Harimau Sumatera penghuni baru TMSBK Bukittinggi
-
Melihat Proses Evakuasi Harimau Sumatera Pemakan Ternak di Agam
-
Krisis Konservasi: Gajah dan Harimau Sumatera Terancam di Aceh
-
Gemas! Bakso Anak Harimau Sumatera Curi Perhatian di Disney Animal Kingdom Amerika
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Konflik Harimau Sumatera di Agam Makin Menjadi-jadi, BKSDA Sumbar Tangani 3 Titik Sekaligus!
-
CEK FAKTA: RUU KUHAP Baru Bolehkan Aparat Tangkap Siapa Saja Tanpa Bukti, Benarkah?
-
Semen Padang FC Akhirnya Menang Usai Berkali-kali Kalah Beruntun, Kalahkan Persijap 2-1
-
900 Ijazah Tertahan di Bukittinggi, Ombudsman Sumbar Desak Sekolah Umumkan Pengambilan Gratis!
-
Bupati Limapuluh Kota Kaget Harga Ekstrak Gambir di India Melonjak: Harga dari Petani Sumbar Murah!