- Klaim Gubernur Riau minta KPK periksa Jokowi adalah hoaks.
- Artikel yang beredar merupakan hasil suntingan dari berita ANTARA.
- KPK tidak pernah menyebut keterlibatan Jokowi dalam kasus tersebut.
SuaraSumbar.id - Beredar di media sosial narasi yang menyebutkan bahwa Gubernur Riau, Abdul Wahid, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Narasi itu disebar di media sosial Facebook yang menampilkan tangkapan layar yang diklaim sebagai artikel berita dengan judul “Gubernur Riau Abdul Wahid Meminta Kepada KPK Periksa Joko Widodo Beliau Banyak Menerima Uang Suap Dari Saya 18 Milyar Saya Punya Cek Transferannya.
Berikut narasi di unggahan itu:
“Setiap yg ketangkap KPK kok pada transfer ke Mulyono ya...”
Lantas, benarkah informasi tersebut?
Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Antara, tidak ada artikel resmi dari media mana pun yang memuat judul seperti dalam tangkapan layar tersebut. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa gambar yang disebarkan merupakan suntingan dari artikel asli milik Antara.
Artikel asli berjudul “KPK Dalami Aliran Duit Pemerasan Rp2 Miliar yang Disimpan Orang Kepercayaan Gubernur Riau Abdul Wahid.”
Dalam artikel itu, KPK menjelaskan sedang mendalami dugaan aliran dana hasil pemerasan terkait kasus korupsi proyek pembangunan jalan dan jembatan di Riau tahun anggaran 2025.
KPK juga menelusuri dugaan aliran dana Rp 7 miliar yang dikaitkan dengan PKB. Namun, tidak ada keterangan resmi yang menyebut Abdul Wahid menuduh atau meminta KPK memeriksa Joko Widodo.
Dengan demikian, klaim bahwa Gubernur Riau minta KPK periksa Jokowi karena menerima uang suap Rp 18 miliar adalah hoaks. Tangkapan layar tersebut merupakan hasil manipulasi yang tidak bersumber dari media kredibel.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta berbagai lembaga pemeriksa fakta mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam membagikan konten politik bernuansa provokatif, terutama menjelang momentum politik nasional.
Penyebaran informasi palsu seperti ini dapat menyesatkan publik dan mencoreng nama pihak tertentu tanpa bukti.
Kesimpulan
Unggahan yang menarasikan Gubernur Riau minta KPK periksa Jokowi adalah tidak benar atau berita hoaks.
Berita Terkait
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Peringatan 13 Tahun Jokowi Masuk Gorong-Gorong: Momen Ikonik yang Mengubah Wajah Politik Indonesia
-
Jokowi Buka Pintu Maaf Soal Tudingan Ijazah Palsu: Urusan Hukum, Ya Hukum
-
Beban Polri di Pundak Prabowo, Pengamat Sebut Warisan 'Dosa' Politik Jokowi yang Merusak
-
Sebut Polri Terjebak Permainan Politik Jokowi, Prof Ryaas Rasyid: Mereka Tidak Sadar!
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Jalan Nasional Aceh Tamiang Dikebut Pulih, Tim Kementerian PU Kerja Lembur Siang-Malam
-
Jalan Nasional MedanAceh Tamiang Kembali Pulih, Aktivitas Warga Mulai Bangkit Usai Banjir Bandang
-
Jembatan Krueng Tamiang Akhirnya Dibuka, Arus Lalu Lintas Aceh Tamiang Kembali Bergerak Lancar
-
Jalur Vital MedanAceh Tamiang Akhirnya Normal Lagi, Warga Bahagia: Kami Bisa Jualan Lagi!
-
Komitmen Kementerian PU Pulihkan Konektivitas Aceh, Bangun Jembatan Darurat hingga Permanen