- Ibadah tanpa mazhab boleh bagi yang memahami dalil langsung.
- Orang awam dianjurkan mengikuti mazhab yang terpercaya dan kuat.
- Landasan utama ibadah adalah Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
SuaraSumbar.id - Dalam tradisi keislaman, mazhab fikih telah menjadi panduan utama umat Islam selama berabad-abad. Empat mazhab besar; Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali, telah memberi kontribusi besar dalam penafsiran hukum Islam.
Namun, pertanyaan yang sering muncul di tengah masyarakat adalah: bolehkah menjalankan ibadah tanpa merujuk kepada salah satu mazhab?
Pertanyaan ini memunculkan diskusi menarik di kalangan ulama. Sebab, ada yang berpendapat bahwa seorang Muslim wajib mengikuti salah satu mazhab dalam ibadah, sementara sebagian lain menilai boleh langsung merujuk kepada Al-Qur’an dan Hadis selama memiliki kemampuan memahami keduanya.
Mengutip dari ulasan website Muhammadiyah, ibadah dalam Islam terbagi menjadi dua jenis, ibadah umum dan ibadah khusus. Ibadah umum meliputi segala amal yang diperintahkan Allah, sedangkan ibadah khusus memiliki bentuk dan tata cara yang telah ditetapkan secara rinci, seperti salat. Rasulullah SAW bersabda:
“Salatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku salat.” (HR. al-Bukhari)
Hadis ini menegaskan bahwa ibadah khusus harus merujuk pada contoh Nabi SAW secara langsung. Karena itu, prinsip al-ruju’ ila al-Qur’an wa al-Sunnah atau kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah menjadi dasar penting dalam pelaksanaan ibadah.
Allah berfirman dalam QS. Al-Maidah: 92,
“Taatilah Allah dan taatilah Rasul.”
Ayat ini menegaskan bahwa ketaatan tertinggi hanya kepada Allah dan Rasul-Nya, bukan kepada pendapat manusia, termasuk para imam mazhab.
Meski demikian, merujuk langsung kepada Al-Qur’an dan Sunnah bukan berarti mengabaikan peran ulama. Para pendiri mazhab tidak pernah memerintahkan umat Islam untuk taklid buta. Imam Malik bin Anas pernah berpesan:
“Setiap pendapat yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah, ambillah; dan setiap yang tidak sesuai, tinggalkanlah.”
Pernyataan ini menunjukkan bahwa otoritas tertinggi dalam Islam tetap berada pada Al-Qur’an dan Sunnah. Namun, memahami keduanya tidaklah mudah.
Saat itu, bagi yang memiliki kemampuan ilmu (mujtahid), diperbolehkan untuk beribadah tanpa mazhab secara langsung dengan berpegang kepada dalil.
Sikap bagi Orang Awam
Sementara bagi masyarakat awam yang belum memiliki kemampuan ijtihad, dianjurkan mengikuti (itiba’) pendapat ulama atau mazhab yang diyakini kebenarannya. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam QS. Al-Anbiya: 7:
Berita Terkait
-
Bakti Nyata untuk Rumah Ibadah: Menjaga Denyut Spiritual Warga Desa
-
Jamaah Bukan Sekadar Peserta, Mengapa Pendekatan Humanis Dibutuhkan Saat Umrah dan Haji?
-
Perusahaan Syariah Grup Astra Incar Ceruk Bisnis Haji Lewat Ekosistem Pembiayaan
-
Kisi-Kisi CAT Tes Petugas Haji 2026, Apa Saja Materi yang Wajib Dipelajari?
-
Apakah Petugas Haji 2026 Harus ASN? Ketahui Siapa Saja yang Bisa Mendaftar
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cak Imin Lepas Ribuan Mahasiswa UNP KKN Tanggap Bencana Sumbar: Jadikan Alam Sumber Ilmu!
-
Sekolah Rakyat Kota Padang Jadi Etalase Program Presiden, Kolaborasi Kampus untuk Negeri!
-
Pemkab Agam Butuh 70 Alat Berat Bersihkan Material Banjir Bandang hingga Normalisasi Sungai
-
Banjir Bandang Susulan di Agam Rusak 2 Rumah, Warga Mengungsi
-
Gerakan Marandang untuk Sumatera Target 1 Ton Rendang, 2 Hari Masak 400 Kg