-
Thrifting baju bekas bisa sebabkan infeksi kulit berbahaya cepat.
-
Kenali tanda bahaya infeksi kulit seperti ruam dan gatal.
-
Hindari coba pakaian thrifted langsung ke kulit tanpa pelindung.
SuaraSumbar.id - Tren thrifting baju bekas memang makin digemari karena ramah kantong dan ramah lingkungan. Namun di balik popularitasnya, aktivitas membeli pakaian bekas ini menyimpan risiko kesehatan serius, terutama infeksi kulit.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Arini Widodo, mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap berbagai tanda bahaya infeksi kulit yang bisa muncul setelah memakai pakaian hasil thrifting.
Menurutnya, sejumlah gejala perlu segera mendapat penanganan medis agar tidak berkembang menjadi masalah serius.
1. Ruam kemerahan yang cepat menyebar
Tanda pertama yang harus diwaspadai setelah thrifting adalah munculnya ruam merah yang menyebar cepat di kulit. Jika ruam ini terasa panas dan makin luas dalam beberapa jam atau hari, segera periksa ke dokter kulit.
2. Rasa gatal hebat terutama di malam hari
Rasa gatal intens, terutama saat malam, bisa menjadi pertanda skabies atau infeksi akibat tungau yang menempel di serat pakaian bekas. Kondisi ini dapat menular dengan cepat ke anggota keluarga lain.
3. Bentol berisi cairan atau nanah
Jika muncul bentol kecil berisi cairan jernih atau nanah, itu bisa menandakan adanya infeksi bakteri sekunder akibat gesekan kulit dengan pakaian yang belum benar-benar steril.
4. Lesi bersisik melingkar
Gejala ini umumnya disebabkan oleh infeksi jamur kulit (tinea). Lesi bersisik berbentuk melingkar sering kali muncul di tangan, dada, atau leher, dan bisa menular bila tidak segera diobati.
5. Benjolan kecil mengilat seperti mutiara
Benjolan ini bisa menjadi tanda moluskum kontagiosum, infeksi virus yang menyebar lewat kontak langsung kulit dengan benda terkontaminasi, termasuk pakaian bekas.
6. Ruam yang tak kunjung membaik setelah beberapa hari
Menurut dr. Arini, ruam yang tidak sembuh-sembuh meski sudah diobati sendiri patut dicurigai sebagai infeksi serius. “Jika setelah beberapa hari tidak membaik, segera konsultasi ke dokter kulit untuk diagnosis pasti,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
AGTI : Pemerintah Melalui Menkeu Purbaya Tunjukan Komitmen Kelancaran Bahan Baku Tekstil
-
Setelah Thrifting, Purbaya Bakal Pelototi Baja hingga Sepatu Impor
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Lonjakan Impor Baju Bekas Sentuh 3.600 Ton, Menteri UMKM: Lapangan Kita Dibanjiri Barang Thrifting
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Prabowo Tinjau Langsung Jalan Lembah Anai, Ini Kata Gubernur Sumbar
-
Presiden Prabowo Sambangi Palembayan Agam, Target Huntara Korban Bencana Rampung Sebulan!
-
Cak Imin Lepas Ribuan Mahasiswa UNP KKN Tanggap Bencana Sumbar: Jadikan Alam Sumber Ilmu!
-
Sekolah Rakyat Kota Padang Jadi Etalase Program Presiden, Kolaborasi Kampus untuk Negeri!
-
Pemkab Agam Butuh 70 Alat Berat Bersihkan Material Banjir Bandang hingga Normalisasi Sungai