-
Klaim Puan Maharani tak suka Negara Konoha terbukti hoaks.
-
Pidato Puan bahas kritik kreatif, bukan ketidaksukaan julukan.
-
Mafindo pastikan unggahan Facebook itu konten palsu beredar luas.
SuaraSumbar.id - Beredar unggahan di media sosial yang mengklaim Ketua DPR RI, Puan Maharani, tidak suka jika Indonesia disebut Negara Konoha. Unggahan yang diunggah oleh akun Facebook @Lintas Berita pada Senin (13/10/2025) itu menampilkan narasi seolah-olah Puan tersinggung dengan sebutan tersebut.
Dalam unggahan tersebut, tertulis pernyataan yang berbunyi:
“Puan Maharani ketua DPR RI tidak suka Indonesia disebut dengan julukan Negara Konoha. Puan: punya rakyat mulutnya tidak bisa dijaga, ngomong asal bunyi, tidak menghargai kakek saya yang memerdekakan.”
Lantas, benarkah informasi tersebut?
Tim Cek Fakta TurnBackHoax menelusuri kebenaran klaim tersebut menggunakan kata kunci “Puan Maharani tidak suka Indonesia disebut Negara Konoha” di mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan satu pun pemberitaan dari media arus utama yang mendukung klaim tersebut.
Sebaliknya, hasil pencarian mengarah pada artikel Kompas.com berjudul “Puan Sebut Deretan Kritik Kreatif: Indonesia Gelap hingga One Piece” yang dimuat pada Jumat (15/8/2025). Dalam pidato sidang tahunan MPR bersama DPR dan DPD di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Puan memang menyebut istilah “Negara Konoha”, tetapi dalam konteks berbeda.
“Kini, kritik rakyat hadir dalam berbagai bentuk yang kreatif dan memanfaatkan kemajuan teknologi, khususnya media sosial, sebagai corong suara publik,” kata Puan dalam pidatonya.
“Ungkapan tersebut dapat berupa kalimat singkat seperti ‘kabur aja dulu’, sindiran tajam ‘Indonesia Gelap’, lelucon politik ‘Negara Konoha’, hingga simbol-simbol baru seperti ‘bendera One Piece’, dan banyak lagi yang menyebar luas di ruang digital,” sambungnya.
Ia menegaskan, “Di balik setiap pesan ada keresahan. Dan di balik keresahan itu ada harapan. Karena itu, yang dituntut dari kita semua adalah kebijaksanaan. Kebijaksanaan untuk tidak hanya mendengar, tetapi juga memahami.”
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim Puan Maharani tidak suka Indonesia disebut Negara Konoha adalah berita hoaks. Tidak ada bukti resmi atau pernyataan langsung dari Puan yang mendukung tuduhan tersebut.
Pidatonya justru menyoroti fenomena kritik kreatif di media sosial, bukan menunjukkan ketidaksukaan terhadap julukan “Negara Konoha”.
Dengan demikian, unggahan tersebut dikategorikan sebagai konten palsu (fabricated content). Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikan di media sosial.
Berita Terkait
-
10 Contoh Soal Ujian Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP, Asah Ketelitian dengan Soal Latihan Ini
-
Media Vietnam Sindir Telak PSSI Usai Timnas Putri Indonesia Dihancurkan Thailand
-
Hasil Riset: 52 Persen Akuntan Muda Ingin Jadi Pengusaha
-
Mengenal dr. Harmeni Wijaya, Perempuan Inspiratif Peraih ASEAN Women Entrepreneurs Award
-
Gimana Cara Baca QRIS yang Benar Menurut Bank Indonesia? Jadi Omongan Sepanjang Tahun
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Janji Gubernur Jabar KDM di Padang, Bangun Kampung Baru untuk Korban Bencana Banjir Bandang
-
Curhat Korban Banjir Bandang Agam di Pengungsian: Kami Butuh Hunian Sementara Pak Presiden Prabowo!
-
Update Korban Longsor Pasaman Barat: 2 Orang Meninggal Dunia, 3 Belum Ditemukan!
-
Pemprov Sumbar Perketat Pengawasan Arus Padang-Solok via Sitinjau Lauik, Begini Pola Rekayasanya
-
Gubernur Sumbar Desak Pemotongan TKD 2026 Dibatalkan: Kami Butuh untuk Penanganan Pasca Bencana!