Riki Chandra
Kamis, 16 Oktober 2025 | 15:03 WIB
Ilustrasi bully. [Dok.Antara]
Baca 10 detik
  •  Anak kepala sekolah di Polman aniaya siswi hingga viral.

  • Aksi perundungan dipicu masalah sepele soal membuang sampah.

  • Polisi turun tangan, keluarga pelaku minta maaf ke korban.

SuaraSumbar.id - Viral sebuah video aksi perundungan di SMK Negeri Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Dalam rekaman berdurasi singkat yang beredar di media sosial itu, terlihat seorang siswi bernama Zahira dipukul dan ditendang oleh dua teman sekolahnya di teras ruang kelas.

Korban yang duduk sambil menangis tak melawan sedikit pun, meski salah satu pelaku terus menendang wajah dan tubuhnya berkali-kali.

Ironisnya, sejumlah pelajar lain yang berada di lokasi hanya menonton tanpa mencoba melerai kejadian tersebut.

Peristiwa perundungan di SMK Negeri Balanipa itu terjadi pada Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 06.30 WITA, di Desa Tammangalle, Kecamatan Balanipa.

Berdasarkan hasil penyelidikan awal polisi, dua pelaku diduga bernama Rani dan Suci. Fakta yang mengejutkan, Rani disebut merupakan anak dari Kepala Sekolah SMK Negeri Balanipa, Rasjuddin.

Menurut informasi, penganiayaan bermula ketika pelaku menyuruh korban membuang sampah. Zahira menolak karena sedang menunggu siswi lain, hingga pelaku marah dan langsung memukul korban.

Video viral anak kepala sekolah tendang siswi itu kemudian menyebar luas di berbagai platform media sosial dan memicu reaksi publik.

Kepala sekolah, Rasjuddin, mengaku sangat menyesalkan tindakan anaknya. Ia baru mengetahui kejadian tersebut beberapa hari setelah video beredar.

“Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 06.30 Wita, saat sekolah masih sepi. Saya baru tahu pada hari Selasa (14/10/2025) menjelang Magrib,” ujarnya dalam pemberitaan.

Menurut Rasjuddin, setelah memastikan bahwa pelaku dalam video adalah anaknya, ia langsung mendatangi rumah dan menegur keras anaknya. “Begitu saya tahu Rani yang ada di video, saya langsung pulang dan memarahi dia. Emosi saya memuncak karena perbuatan itu memalukan sekolah dan keluarga,” ungkapnya.

Setelah kejadian, keluarga pelaku datang ke rumah korban untuk meminta maaf secara langsung. Namun, orang tua korban, Amir, mengaku masih terpukul dan mempertimbangkan langkah hukum.

“Siapa orang tua yang tidak sakit hati melihat anaknya dipukul dan ditendang seperti itu? Saya masih berkoordinasi dengan keluarga soal langkah hukum yang akan kami ambil,” ujar Amir.

Akibat penganiayaan itu, Zahira mengalami memar di beberapa bagian tubuh. Saat ini pihak keluarga masih menenangkan diri sebelum menentukan tindakan selanjutnya. Pihak kepolisian Polman telah memanggil sejumlah saksi dan tengah mendalami kasus tersebut.

Berikut fakta-fakta kejadian tersebut.

1. Pelaku adalah Anak Kepala Sekolah

Load More