Riki Chandra
Jum'at, 10 Oktober 2025 | 20:15 WIB
Polisi saat melakukan olah TPK di Penginapan Alahan Panjang. [Dok. Polisi]
Baca 10 detik
  • Gilang dirawat akibat keracunan karbon monoksida, istrinya Cindy meninggal.
  • Dugaan keracunan berasal dari water heater dan tabung gas elpiji.
  • Autopsi batal dilakukan karena keluarga menolak setelah dijelaskan prosedur.

SuaraSumbar.id - Keluarga membeberkan diagnosa Gilang Kurniawan (28 tahun) akibat keracunan karbon monoksida. Gilang merupakan suami dari Cindy Desta Nanda (28), yang meninggal dunia saat ditemukan tak sadarkan diri di penginapan glamping di Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).

Keduanya ditemukan tergeletak di dalam kamar mandi tak sadarkan diri. Gilang dan Cindy adalah pasangan yang baru menikah beberapa hari lalu, dan melangsungkan bulan madu.

Cindy dinyatakan meninggal oleh tim medis setelah sampai di puskesmas. Sementara Gilang, kini dirawat di Semen Padang Hospital (SPH).

"Diagnosanya keracunan karbon monoksida. Ini hasil tim medis dari RSUD Arosoka. Hasil di SPH juga sama," ujar kakak Gilang yang meminta namanya tidak ditulis, Jumat (10/10/2025) malam.

Ia menduga keracunan ini diakibatkan dari gas untuk water heater. Keluarga juga mendapat foto, water heater berada di dalam kamar mandi.

Termasuk, tabung gas elpiji ukuran 12 kilogram berada di bawah dekat kloset. Sementara kamar mandi minim ventilasi.

"Memang di kamar mandi seperti itu, tidak ada ventilasi, water heater dan tabung gas di dalam," ungkapnya.

Sedangkan untuk Cindy, lanjut kata kakak Gilang, pihak keluarga hanya mendapatkan bahwa hasil visum luar tidak ada tanda-tanda kekerasan. Ia pun menjelaskan kenapa autopsi terhadap jenazah Cindy tidak jadi dilakukan.

Awalnya, kelurga setuju untuk dilakukan autopsi. Namun karena penjelasan kepolisian bahwa tindakan autopsi jenazah akan dibedah, akhirnya batal disetujui autopsi.

"Dari keluar puskesmas, (Cindy) mau dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang untuk autopsi. Tapi dibawa dulu ke polres. Lalu saya ditelepon oleh papa (orang tua Cindy) tidak jadi autopsi," jelasnya.

"Mungkin karena pilu, papa iya iya aja sebutnya , yaudah Cindy diputuskan dibawa ke rumah. Setelah tahu prosedur autopsi itulah akhirnya berubah pikiran," sambungnya.

Sementara itu, Kapolsek Lembah Gumanti, AKP Barata Rahmat Sukarsih, mengaku tidak bisa menyimpulkan atau menduga bahwa korban meninggal akibat keracunan gas. Sebab untuk mengetahui penyebab kematian yakni harus dilakukan autopsi.

"Kami masih mengumpulkan data-data. Proses selanjutnya menunggu laporan polisi," kata dia.

Kontributor: Saptra S

Load More