Riki Chandra
Kamis, 09 Oktober 2025 | 19:11 WIB
Ilustrasi Kartu Prakerja (mediadesa.org)
Baca 10 detik
  • Pendaftaran Kartu Prakerja 2025 dengan insentif Rp 4,2 juta hoaks.
  • Tautan palsu terindikasi phishing dan mencuri data pribadi masyarakat.
  • Informasi resmi hanya di situs www.prakerja.go.id dan kanal pemerintah.

SuaraSumbar.id - Beredar di media sosial Facebook unggahan bernarasi bahwa pendaftaran Kartu Prakerja 2025 telah dibuka.

Dalam unggahan itu disebutkan masyarakat bisa mendaftar melalui sebuah tautan untuk mendapatkan insentif Rp 4,2 juta.

Lantas, benarkah informasi tersebut?

Berdasarkan hasil verifikasi yang dikutip dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui laman komdigi.go.id, tautan yang beredar bukan situs resmi milik pemerintah untuk program Kartu Prakerja 2025.

Tautan tersebut justru mengarah ke situs mencurigakan yang diduga menjadi modus phishing atau pencurian data pribadi masyarakat. Pemerintah menegaskan agar masyarakat berhati-hati dan tidak memasukkan data pribadi apa pun pada laman tersebut.

Hingga saat ini, program Kartu Prakerja 2025 belum dibuka. Program ini masih berada dalam masa transisi pengelolaan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Adapun informasi resmi terkait Kartu Prakerja hanya dapat diakses melalui situs www.prakerja.go.id, akun Instagram @prakerja.go.id, alamat email info@prakerja.go.id dan call center di nomor 021-25541246.

Masyarakat diimbau untuk selalu mengakses kanal resmi tersebut untuk mendapatkan pembaruan terkait program.

Kesimpulan

Unggahan di media sosial yang memuat klaim “Pendaftaran Kartu Prakerja 2025 dan Insentif Rp4,2 Juta” dipastikan hoaks.

Kementerian Kominfo mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap tautan yang beredar di media sosial tanpa memastikan kebenarannya terlebih dahulu.

Dengan meningkatnya kasus penipuan daring, masyarakat diminta lebih waspada terhadap situs tidak resmi yang mengatasnamakan Kartu Prakerja 2025.

Pastikan selalu mengecek kebenaran informasi sebelum membagikannya ke publik agar tidak menjadi bagian dari penyebaran hoaks digital.

Load More