Riki Chandra
Senin, 06 Oktober 2025 | 19:25 WIB
Mobil-mobil di jalan tol di musim libur Lebaran 2025. [Antara]
Baca 10 detik
  •  Perjalanan pulang terasa cepat karena ekspektasi rendah, bukan rute familiar.

  • Psikolog ungkap, berangkat optimis, pulang santai; ciptakan ilusi waktu.

  • Efek perjalanan pulang itu ilusi psikologis, beri perasaan positif.

Namun, Roy juga menegaskan bahwa ekspektasi bukan satu-satunya penyebab. Faktor psikologis lain yang relevan datang dari teori Richard A. Block, psikolog dari Montana State University.

Block berpendapat bahwa berkurangnya tekanan saat kembali dari suatu tujuan juga berpengaruh. Saat pergi, ada tekanan untuk "tiba tepat waktu" di tujuan yang ingin dicapai, membuat fokus perhatian tinggi dan waktu terasa berjalan lebih lambat.

Sebaliknya, saat pulang ke rumah, kondisi psikologis menjadi lebih santai dan perhatian tidak terlalu teralihkan. Kondisi relaks ini menyebabkan waktu terasa berlalu lebih cepat.

Intinya, Efek Perjalanan Pulang hanyalah sebuah ilusi psikologis yang kompleks, dipengaruhi oleh kombinasi antara ekspektasi yang keliru saat pergi dan kondisi mental yang lebih santai saat kembali.

Load More