Riki Chandra
Selasa, 26 Agustus 2025 | 22:15 WIB
Kebakaran Pasar Payakumbuh. [Dok. Istimewa]

SuaraSumbar.id - Kebakaran Pasar Payakumbuh di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (26/8/2025) pagi, menyebabkan ratusan toko dan lapak pedagang ludes terbakar. Pemerintah Kota Payakumbuh mencatat total kerugian mencapai Rp 64 miliar, sementara ratusan pedagang kini bersiap direlokasi.

Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, Rida Ananda, mengungkapkan ada ratusan pedagang yang kehilangan tempat usaha akibat kebakaran ini.

“Pedagang toko yang terdampak ada 485 pedagang, untuk pedagang kaki lima (PKL) ada 160 pedagang. Mereka akan kami relokasi, kami sedang cek lokasi,” ujarnya di lokasi kejadian, Selasa (26/8/2025).

Kebakaran besar ini terjadi di Blok Barat Pasar Payakumbuh sekitar pukul 05.30 WIB. Api yang melahap kawasan pasar tersebut membuat pedagang panik dan berusaha menyelamatkan barang dagangan mereka. Penyebab kebakaran masih diselidiki pihak berwenang.

Video peristiwa ini viral di media sosial. Salah satu akun Instagram, @sudutpayakumbuh, mengunggah rekaman kobaran api yang melahap pasar. “Innalillahi wa Inna ilaihi Raji'un. Pasar Payakumbuh terbakar pada Selasa 25 Agustus 2025 sekira pukul 05.30 WIB,” tulis akun tersebut.

Berikut 7 fakta terkait kebakaran Pasar Payakumbuh.

1. Ratusan Toko dan Lapak Hangus Terbakar

Rida menyebutkan ada sekitar 300 toko dan 250 lapak PKL yang terbakar. Namun, data terbaru mencatat 485 pedagang toko dan 160 pedagang kaki lima terdampak.

2. Kerugian Ditaksir Rp64 Miliar

Pemerintah Kota Payakumbuh menaksir kerugian mencapai Rp64 miliar. Sebagian besar korban adalah pedagang pakaian, sepatu, dan perlengkapan olahraga.

3. Pemadaman Api Libatkan Damkar Se-Sumbar

Pemadaman melibatkan hampir seluruh armada Damkar dari berbagai daerah di Sumbar, termasuk Kabupaten Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Sijunjung, dan Padang Pariaman.

4. Api Baru Padam Setelah 7 Jam

Api pertama kali terlihat pukul 03.30 WIB. Pemadaman berlangsung hingga pukul 10.30 WIB dan dilanjutkan dengan pendinginan.

5. Warga Padati Lokasi Kebakaran

Load More