Riki Chandra
Senin, 25 Agustus 2025 | 12:27 WIB
Ilustrasi rendang (unsplash.com)

SuaraSumbar.id - Sebutan Kota Gastronomi yang kerap disampaikan Wali Kota Padang, Fadly Amran, bukan sekadar slogan. Sebutan tersebut merujuk pada predikat kota kreatif dunia di bidang kuliner yang diakui oleh UNESCO.

Konsep ini menempatkan kuliner sebagai identitas budaya dan daya tarik wisata yang mampu menggerakkan ekonomi kreatif.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gastronomi adalah seni menyiapkan hidangan lezat dan tata boga. Namun, UNESCO memberikan makna lebih luas: sebuah kota yang memiliki kekayaan kuliner, memelihara tradisi, serta mempromosikan bahan baku dan praktik lokal untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.

Sejak diluncurkan pada 2004, UNESCO Creative Cities Network (UCCN) menobatkan sejumlah kota di dunia sebagai pusat gastronomi.

Kota-kota ini menjadi rumah bagi inovasi kuliner, restoran tradisional, komunitas makanan yang hidup, hingga promosi budaya makan.

Status ini juga menjadi alat diplomasi budaya yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif dan pariwisata global.

Padang dinilai memiliki potensi kuat untuk masuk jaringan kota kreatif UNESCO berkat warisan kuliner Minangkabau yang mendunia.

Kuliner Padang dikenal luas dengan cita rasa kaya rempah, teknik memasak tradisional, serta keberadaan rumah makan Padang yang tersebar di seluruh Indonesia dan mancanegara.

Wali Kota Fadly Amran menyebut bahwa gastronomi tidak sekadar soal makanan, tetapi juga identitas budaya yang harus dijaga.

“Kita ingin Padang dikenal dunia lewat kuliner Minang yang autentik,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indonesia Creative Cities Network (ICCN) 2025 di Padang.

Dukungan pemerintah pusat juga menguatkan langkah ini. Wakil Menteri Kebudayaan menilai Padang telah memenuhi dua variabel utama UNESCO: Vibrant Gastronomy Community dan keberadaan praktik kuliner autentik.

Jika berhasil meraih status Kota Gastronomi, Padang akan sejajar dengan kota-kota dunia seperti Chengdu (Tiongkok) dan Parma (Italia), menjadikannya magnet wisata kuliner global. (Antara)

Load More