Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 24 Juni 2025 | 15:42 WIB
Kapolres Solok Selatan, AKBP M Faisal. [Suara.com/Saptra S]

SuaraSumbar.id - Polisi telah menangkap Karolus Bago (34), pelaku penganiayaan yang berujung dengan tewasnya dua perempuan di bawah pohon sawit di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar). Kedua korban bernama Indarwati (40) dan Rohani (41).

Pelaku kabur ke Kota Padang usai menghabisi nyawa korban. Namun, polisi bergerak cepat hingga akhirnya meringkus pelaku.

Kapolres Solok Selatan, AKBP M Faisal, membeberkan kronologi kasus penganiayaan berujung tewasnya dua perempuan ini. Berawal pada tanggal 16 Juni 2025, pelaku mengambil handphone korban.

Salah satu korban, merupakan saudara pelaku. Korban sering meminta tolong untuk melakukan transaksi mbanking, karena korban tidak bisa.

"Pelaku mengambil handphonenya korban, terus langsung melakukan transaksi mbanking, dialihkan uang ke rekening pelaku. Pelaku tahu pasword mbanking korban karena korban sering minta tolong ke pelaku untuk melakukan transfer," ujar Faisal, Selasa (24/6/2025).

Lantas, pada tanggal 17 Juni 2025, korban mencoba mencari handphonenya yang hilang. Namun tidak dapat ditemukan.

Korban khawatir, karena aplikasi mbanking ada di handphone. Korban pun sempat mengajak pelaku untuk ke bank dengan rencana melakukan pemblokiran.

"Ketika di bank terungkap ada transaksi mbanking uang pindah ke rekening pelaku. Korban marah-marah ke pelaku," kata Faisal.

Selanjutnya, pelaku mengaku akan mengganti atau mengembalikan uang yang telah diambilnya tersebut. Namun, saldo di rekening pelaku tidak cukup.

"Masih kurang Rp 16 juta. Pelaku berjanji membayar dua hari kemudian," ucapnya.

Setelah dua hari, lanjut Faisal, korban dan pelaku sepakat untuk bertemu di Pasar Abai. Pelaku terlebih dahulu sampai di titik pertemuan.

Karena korban tidak kunjung datang, pelaku mencoba telepon, namun tidak diangkat oleh korban. Pelaku pun akhirnya pulang.

"Di tengah jalan, korban telepon pelaku bahwa korban sudah di Pasar Abai. Setelah itu, pelaku menyampaikan akan ada nanti yang mengirimkan uang untuk mengembalikan uang tersebut," jelasnya.

"Pelaku menuju ke kediaman korban. Di tengah jalan bertemu korban dan pelaku. Terus terjadi perbincangan, korban tagih janji, ternyata pelaku belum bisa menyanggupi untuk membayar," sambung Faisal.

Menurut Faisal, kemungkinan ada perkataan dari korban yang membuat pelaku emosi. Sehingga terjadilah penganiayaan yang berujung dua korban meninggal.

Load More