Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 19 Juni 2025 | 23:37 WIB
Randa Yulianda, sepupu Cika, gadis yang mayatnya dibuang ke sumur oleh pelaku mutilasi di Padang Pariaman. [Suara/com/ Saptra S]

SuaraSumbar.id - Suasana duka menyelimuti rumah Siska Oktavia Rusdi (23 tahun) di Korong Kampung Apar, Kenagarian Sungai Buluh Utara, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Terpal berwarna oranye terpasang di rumah semi permanen itu. Perempuan yang akrap disapa Cika itu, merupakan satu dari tiga korban yang dibunuh oleh Satria Juhanda alias Wanda (25), si pelaku mutilasi.

Dua korban lagi adalah Adek Gustiana (24) dan Septia Adinda (25). Untuk Septia Adinda, jasadnya dimutilasi lalu ditemukan di aliran sungai di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang. Sedangkan Cika dan Adek, dibuang ke sumur tua.

Cika dan Adek telah hilang sejak Januari 2024. Pelaku mengakui telah membunuh keduanya lalu dibuang ke sumur di belakang rumahnya.

Ibu Cika, Nila Yusnita (49), sempat mendatangi lokasi sumur, tempat jasad anak tercintanya dibuang. Namun malang, di pertengahan jalan, 500 meter dari lokasi sumur, ia jatuh pingsan.

"Pas kejadian penemuan, ibu Cika ingin ke lokasi. Tapi shock, anaknya sudah ditemukan terkubur di sumur tua," ujar Sepupu Cika, Randa Yulianda, Kamis (19/6/2025).

Almarhumah Nila sempat dilarikan ke Puskesmas, namun nyawanya tidak tertolong. Keterangan dokter, kata Randa, ibu Cika alami serangan jantung.

"Belum dimakamkan, tunggu anaknya dari Jambi dulu. Kemungkinan malam ini dimakamkan," ucap Randa.

Cika dan Pelaku Pacaran

Keberadaan jasad Cika dan Adek diketahui setelah pelaku ditangkap, berdasarkan kasus mutilasi Septia Adinda. Dalam interogasi, pelaku mengaku telah membunuh dua korban lain dan mayatnya dikubur di sumur tua.

Randa mengungkapkan, keluarga Cika tidak menyangka ternyata pelaku adalah orang terdekat. Sebab, Cika dan pelaku telah menjalin hubungan pacaran cukup lama.

Bahkan, ketika kedua korban dinyatakan hilang, pelaku juga sempat menemani orang tua Cika untuk melapor ke pihak kepolisian.

"Awalnya kami curiga dengan pacarnya Adek. Soalnya pelaku ini berkilah, lalu menuduh pacar Adek," kata Randa.

"Kami sempat geledah rumahnya pelaku ini setelah lima hari Cika hilang. Tapi tidak menemukan tanda-tanda. Pelaku sangat tenang seakan tidak melakukan perbuatannya dan santai sekali ketika itu," sambungnya.

Dalami Kasus Pembunuhan Cika dan Adek

Load More