Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 07 Juni 2025 | 16:47 WIB
Sapi Kurban. [Antara]

SuaraSumbar.id - Hari Raya Idul Adha seharusnya menjadi momen penuh kebersamaan dan pengorbanan. Namun suasana haru dan khidmat tersebut berubah menjadi duka mendalam, Sabtu 7 Juni 2025.

Seorang warga di Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), bernama Jafar Dt Pado Nan Kuniang meninggal dunia usai ditendang oleh sapi kurban saat hendak disembelih.

Wali Nagari (setingkat Lurah) Barulak, Tanah Datar, Azizman membenarkan kejadian tersebut.

"Memang benar, korban adalah salah seorang pekerja kurban yang kena tendang oleh sapi lalu meninggal dunia," kata Azisman, melansir Antara.

Dirinya mengatakan insiden terjadi di Musala Firdaus, Jorong Dalam Nagari, Barulak, Kecamatan Tanjung Baru.

Baca Juga: 

Dermawan Banget! Gilang dan Shandy Purnamasari Kurban 28 Sapi, 18 Diakadkan Buat Karyawan

Makan Daging Kurban Berlebihan Bisa Picu Kolesterol, Begini Cara Menurunkannya

Dimana ada dua ekor sapi yang dikurban di sana. Jafar yang berusia 80 tahun menjadi salah satu pekerja penyembelihan terhadap hewan kurban.

Saat seekor sapi kurban direbahkan untuk disembelih, hewan tersebut tiba-tiba meronta. Tali pengikat di bagian kaki sapi mendadak terlepas.

Ketika ikatan tali terlepas, kaki sapi yang tengah meronta mengenai tubuh Jafar yang berdiri tak jauh dari posisi sapi. Tubuh Jafar terhempas dan langsung tak sadarkan diri.

"Korban tidak tidak sadarkan diri setelah kena tendang. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat terselamatkan," ucap Azisman.

Jafar diketahui merupakan warga Dalam Nagari, Barulak, Tanah Datar, Sumbar. Sehari-hari korban bekerja sebagai petani.

Baca Juga: 

Pemkab Padang Pariaman: 1.500 Hewan Kurban Dipotong pada Idul Adha 1446 H

Cara Menyimpan Daging Kurban Tanpa Kulkas, Awet dan Tidak Bau

Usai kejadian yang dialami korban, kata Azisman, proses penyembelihan hewan kurban di musala
tersebut tetap dilanjutkan.

Tips Agar Hewan Kurban Tidak Agresif Saat Disembelih

Pakar IPB University yang juga Auditor LPPOM Dr. Ir. Henny Nuraini mengatakan secara umum, hewan ternak yang terbiasa berinteraksi dengan manusia akan mempunyai ekspresi lebih jinak atau kalem.

Hewan kurban yang menjadi agresif karena merasa tidak nyaman, merasa terganggu dan kemungkinan ditempatnya asal hewan tersebut jarang berinteraksi dengan manusia.

"Sistem pemeliharaannya dilepas di padang penggembalaan, tidak dikandangkan, sehingga kehadiran manusia dianggap membahayakan dirinya," kata Henny, melansir dari situs MUI.

Apalagi, kata Henny, hiruk pikuk manusia di area pemotongan membuat hewan menjadi stress.

Sehingga dia berusaha mempertahankan diri atau berusaha keluar dari gangguan yang membuat stress, yang diartikan oleh manusia bahwa hewan tersebut menjadi mengamuk.

Henny memberikan tips agar hewan tersebut tidak mengamuk dengan menjalin persahabatan dengan hewan ternak, mengajak berkomunikasi dengan cara di usap-usap.

Baca Juga: 

Makan Daging Kurban Memang Nikmat, Tapi Waspadai 10 Ciri-ciri Kolesterol Naik Ini

Diajak bicara, meluangkan waktu berinteraksi dengan cara berada didekat hewan tersebut paling tidak sehari sebelum hewan disembelih.

"Ketika sudah terbiasa ada orang didekatnya, maka hewan akan merasa kehadiran manusia bukan merupakan ancaman, sehingga hewan menjadi jinak," ujarnya.

Dia mengungkapkan hewan mempunyai daya penciuman yang tajam, jika kita takut berhadapan dengan hewan, lebih baik jangan mendekat.

Dia menjelaskan hewan dapat mencium hormone stress yang keluar dari tubuh kita, dan ini akan memicu hewan semakin agresif.

"Dengan memahami tingkah laku hewan ternak, maka mereka akan mudah untuk ditangani. Memperlakukan hewan dengan ihsan (baik) adalah bagian dari menerapkan kesejahteraan hewan," katanya.

Load More