SuaraSumbar.id - Hari Raya Idul Adha seharusnya menjadi momen penuh kebersamaan dan pengorbanan. Namun suasana haru dan khidmat tersebut berubah menjadi duka mendalam, Sabtu 7 Juni 2025.
Seorang warga di Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), bernama Jafar Dt Pado Nan Kuniang meninggal dunia usai ditendang oleh sapi kurban saat hendak disembelih.
Wali Nagari (setingkat Lurah) Barulak, Tanah Datar, Azizman membenarkan kejadian tersebut.
"Memang benar, korban adalah salah seorang pekerja kurban yang kena tendang oleh sapi lalu meninggal dunia," kata Azisman, melansir Antara.
Dirinya mengatakan insiden terjadi di Musala Firdaus, Jorong Dalam Nagari, Barulak, Kecamatan Tanjung Baru.
Baca Juga:
Dermawan Banget! Gilang dan Shandy Purnamasari Kurban 28 Sapi, 18 Diakadkan Buat Karyawan
Makan Daging Kurban Berlebihan Bisa Picu Kolesterol, Begini Cara Menurunkannya
Dimana ada dua ekor sapi yang dikurban di sana. Jafar yang berusia 80 tahun menjadi salah satu pekerja penyembelihan terhadap hewan kurban.
Saat seekor sapi kurban direbahkan untuk disembelih, hewan tersebut tiba-tiba meronta. Tali pengikat di bagian kaki sapi mendadak terlepas.
Ketika ikatan tali terlepas, kaki sapi yang tengah meronta mengenai tubuh Jafar yang berdiri tak jauh dari posisi sapi. Tubuh Jafar terhempas dan langsung tak sadarkan diri.
"Korban tidak tidak sadarkan diri setelah kena tendang. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat terselamatkan," ucap Azisman.
Jafar diketahui merupakan warga Dalam Nagari, Barulak, Tanah Datar, Sumbar. Sehari-hari korban bekerja sebagai petani.
Baca Juga:
Pemkab Padang Pariaman: 1.500 Hewan Kurban Dipotong pada Idul Adha 1446 H
Cara Menyimpan Daging Kurban Tanpa Kulkas, Awet dan Tidak Bau
Usai kejadian yang dialami korban, kata Azisman, proses penyembelihan hewan kurban di musala
tersebut tetap dilanjutkan.
Tips Agar Hewan Kurban Tidak Agresif Saat Disembelih
Pakar IPB University yang juga Auditor LPPOM Dr. Ir. Henny Nuraini mengatakan secara umum, hewan ternak yang terbiasa berinteraksi dengan manusia akan mempunyai ekspresi lebih jinak atau kalem.
Hewan kurban yang menjadi agresif karena merasa tidak nyaman, merasa terganggu dan kemungkinan ditempatnya asal hewan tersebut jarang berinteraksi dengan manusia.
"Sistem pemeliharaannya dilepas di padang penggembalaan, tidak dikandangkan, sehingga kehadiran manusia dianggap membahayakan dirinya," kata Henny, melansir dari situs MUI.
Apalagi, kata Henny, hiruk pikuk manusia di area pemotongan membuat hewan menjadi stress.
Sehingga dia berusaha mempertahankan diri atau berusaha keluar dari gangguan yang membuat stress, yang diartikan oleh manusia bahwa hewan tersebut menjadi mengamuk.
Henny memberikan tips agar hewan tersebut tidak mengamuk dengan menjalin persahabatan dengan hewan ternak, mengajak berkomunikasi dengan cara di usap-usap.
Baca Juga:
Makan Daging Kurban Memang Nikmat, Tapi Waspadai 10 Ciri-ciri Kolesterol Naik Ini
Diajak bicara, meluangkan waktu berinteraksi dengan cara berada didekat hewan tersebut paling tidak sehari sebelum hewan disembelih.
"Ketika sudah terbiasa ada orang didekatnya, maka hewan akan merasa kehadiran manusia bukan merupakan ancaman, sehingga hewan menjadi jinak," ujarnya.
Dia mengungkapkan hewan mempunyai daya penciuman yang tajam, jika kita takut berhadapan dengan hewan, lebih baik jangan mendekat.
Dia menjelaskan hewan dapat mencium hormone stress yang keluar dari tubuh kita, dan ini akan memicu hewan semakin agresif.
"Dengan memahami tingkah laku hewan ternak, maka mereka akan mudah untuk ditangani. Memperlakukan hewan dengan ihsan (baik) adalah bagian dari menerapkan kesejahteraan hewan," katanya.
Berita Terkait
-
Kapal Boat DPRD Mentawai Terbalik: 17 Selamat, 1 Hilang! Pencarian Intensif Dilakukan
-
8 Fakta Kapal Terbalik di Sumbar, 11 Orang Belum Ditemukan
-
Viral 2 Sekolah di Sumbar Disegel Warga Gegara PPDB 2025, Hari Pertama Sekolah Jadi Masalah!
-
Penampakan Langka, Kelinci Belang Sumatera Terekam di Kawasan Konservasi Bukit Barisan
-
Pantai Muara Siberut Mentawai Dipenuhi Sampah
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
7 Sepatu Lari Murah 200 Ribuan untuk Pelajar: Olahraga Oke, buat Nongkrong Juga Kece
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Kucing Emas Terjerat Perangkap Babi di Pasaman
-
Wanita Hamil Tujuh Bulan Ditangkap Edarkan Sabu di Pesisir Selatan Sumbar
-
Kecelakaan Kereta Minangkabau Ekspres Vs Avanza di Padang, Mobil Terseret Sejauh 200 Meter
-
Polresta Padang Kandangkan 140 Motor dalam Razia Balap Liar, Knalpot Brong dan STNK Target Utama!
-
Gunung Marapi Erupsi 46 Detik, Ancaman Lahar Dingin Tetap Mengintai!