SuaraSumbar.id - Lima nagari bahaya narkoba di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), masuk dalam kategori wilayah dengan tingkat peredaran narkotika yang sangat memprihatinkan.
Fakta ini terungkap dalam laporan resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tertanggal 25 Januari 2025.
Dari 75 nagari yang tersebar di Tanah Datar, sebanyak lima nagari dinyatakan masuk kategori bahaya narkoba, sementara 33 lainnya masuk dalam kategori waspada.
Temuan ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dalam upaya menekan penyalahgunaan narkotika di daerah tersebut.
“Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan RI tertanggal 25 Januari 2025, dari 75 nagari di Tanah Datar, terdapat lima nagari bahaya narkoba dan 33 nagari waspada narkoba,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Tanah Datar, Yesrita Zedrianis, Rabu (4/6/2025).
Kelima nagari bahaya narkoba yang dimaksud adalah Nagari Bungo Tanjung (wilayah kerja Puskesmas Batipuh II), Nagari Limo Kaum (Puskesmas Lima Kaum I), Nagari Tigo Jangko (Puskesmas Lintau Buo), Nagari Padang Ganting (Puskesmas Padang Ganting), dan Nagari Koto Tuo (Puskesmas Sungai Tarab).
Menurut Yesrita, status tersebut diberikan karena lima nagari tersebut telah menjadi pusat peredaran obat-obatan terlarang.
Ia menegaskan perlunya kerja kolaboratif seluruh pemangku kepentingan untuk menghentikan laju peredaran narkotika yang membahayakan generasi muda di Tanah Datar.
“Karena nagari ini sudah menjadi pusat peredaran narkoba tentunya perlu langkah konkret bagi kita semua dari seluruh pemangku kepentingan bagaimana menghentikan peredaran obat terlarang ini di Tanah Datar,” katanya.
Sebagai bentuk pencegahan dan penanganan, Dinas Kesehatan telah mengoperasikan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) di Puskesmas 1 Lima Kaum.
IPWL adalah lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk menerima laporan dari pecandu narkoba dan keluarganya, agar bisa menjalani proses rehabilitasi tanpa harus menghadapi proses hukum.
“Jadi kami mengimbau kepada pecandu obat-obatan terlarang untuk melapor secara mandiri. Sehingga bisa membantu mereka untuk berhenti dari kebiasaan buruk dan sembuh,” ujar Yesrita.
Sementara itu, Wakil Bupati Tanah Datar, Ahmad Fadly mengatakan, komitmen pemerintah daerah bersama instansi terkait untuk menekan peredaran narkoba dan kenakalan remaja di wilayah tersebut.
“Kami bersama dengan instansi terkait seperti Kepolisian, TNI, niniak mamak, alim ulama, wali nagari dan tokoh masyarakat bagaimana narkoba ini bisa hilang dari khususnya di Tanah Datar,” kata Ahmad Fadly.
Ia juga mendorong agar seluruh pemerintah nagari segera mendeklarasikan wilayah masing-masing sebagai nagari bebas narkoba. Hingga saat ini, baru 11 nagari di Tanah Datar yang telah mendeklarasikan komitmen tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Ancaman Penyakit Intai Pengungsi Banjir Sumatra, DPR Minta Kemenkes Bertindak Cepat
-
RSUD Aceh Tamiang Dibersihkan Pascabanjir, Kemenkes Targetkan Layanan Kesehatan Segera Pulih
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Kota Paling Bersih dan Sehat di Indonesia? Kemenkes Umumkan Penerimanya Tahun Ini
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Gubernur Sumbar Desak Daerah Terdampak Bencana Segera Siapkan Lahan Huntara, Lokasi Harus Aman!
-
Korban Banjir Bandang di Agam Butuh 525 Huntara, Tersebar di 7 Kecamatan
-
Pembangunan 200 Unit Huntara Padang Pariaman Dimulai, Menko PMK: Ini Wujud Kehadiran Negara!
-
Soroti Krisis Nilai, Dinas Kebudayaan Sumbar Terus Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau
-
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Konstruksi, Ini Kata Gubernur Sumbar