Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 29 April 2025 | 15:37 WIB
Polda Sumbar mengungkap ratusan kasus penyalahgunaan narkoba sepanjang 2025. [Dok. Istimewa]

Selamatkan Generasi Muda

Gatot menekankan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menekan dan mencegah peredaran narkoba di Sumbar. Hal ini demi menyelamatkan generasi muda agar tidak terjerumus.

"Jadi jangan gara-gara narkoba masa depannya menjadi suram," ujarnya.

Menurut Irjen Gatot, rata-rata pelaku penyalahgunaan narkoba berasal dari masyarakat ekonomi lemah. Mereka nekat terlibat narkoba lalu menjadi kurir hingga menjadi bandar.

"Makanya, ini masalah bersama. Jadi tidak hanya soal penegakan hukum saja, mencari akar permasalahannya, ini kan masalah ekonomi. Saya kira ini menjadi komitmen forkopimda mencari solusi, kesepakatan, tidak hanya penegakan tapi juga edukasi dan pencegahan," katanya.

Sumbar Darurat Narkoba

Untuk diketahui, akhir 2024 lalu, Sumbar tercatat sebagai salah satu provinsi dengan tingkat kerawanan narkoba tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan laporan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumbar, terdapat 523 kawasan rawan narkoba di daerah ini. Sumbar menduduki peringkat ke-6 dalam daftar 10 besar kawasan rawan narkoba secara nasional.

Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol Ricky Yanuarfi, mengungkapkan bahwa peredaran narkoba di Sumbar tersebar di berbagai kabupaten dan kota.

Berikut data titik rawan narkoba yang telah teridentifikasi:

Load More