SuaraSumbar.id - Harimau Sumatera berkelamin betina yang masuk kandang jebak Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat (BKSDA Sumbar) di Taruyan, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, ternyata sudah setahun terlibat konflik dengan warga.
"Harimau ini memangsa ternak warga seperti kerbau dan sapi," ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar, Antonius Vevri, dikutip dari Antara, Rabu (12/3/2025).
Menurut Antonius, konflik ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Agam, tetapi juga di Kabupaten Limapuluh Kota.
Di Agam, insiden serupa terjadi di Kecamatan Palembayan, Matur, dan Palupuh, sementara di Limapuluh Kota, konflik terjadi di Kecamatan Gunung Omeh.
"Polanya berpindah-pindah, namun masih dalam wilayah yang berdekatan," terangnya.
Tingginya frekuensi konflik ini disebabkan oleh kondisi kaki kiri depan harimau yang cacat akibat terjerat.
Cedera tersebut menghambat kemampuannya berburu, sehingga ia lebih sering memangsa ternak warga yang digembalakan di dekat kawasan hutan.
Saat ini, harimau tersebut akan menjalani observasi di TMSBK Bukittinggi untuk menentukan apakah masih mampu bertahan hidup di habitatnya.
Jika kesulitan berburu di alam liar, harimau ini kemungkinan besar akan dititipkan di TMSBK Bukittinggi sebagai indukan.
"Kami akan terus memantau kondisinya, jika tidak dapat berburu secara mandiri, maka harimau ini akan dijadikan indukan di TMSBK," katanya.
Harimau Betina yang Masih Remaja
Satwa dilindungi bernama latin Panthera Tigris Sumatrae itu diketahui berkelamin betina. Harimau itu masih berusia remaja.
Dokter Hewan Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan Kota Bukittinggi, Yoli Zulfanedi mengataka, harimau tersebut berusia sekitar 3-4 tahun dan belum pernah melahirkan anak.
"Harimau ini masih remaja dan dalam kondisi sehat, meskipun mengalami luka pada beberapa bagian tubuh yang dapat ditangani," ujar Yoli.
Kemudian, telapak kaki harimau mengalami luka akibat jerat, dengan kaki depan bagian kiri kehilangan beberapa jari akibat cedera lama.
Berita Terkait
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak, Pemkab Agam Membutuhkan 525 Huntara Bagi Korban Banjir
-
Kisah Pria Sampai Sewa Alat Berat Sendiri, Demi Temukan Jasad Ibu yang Tertimbun Longsor di Agam
-
Update Terbaru Banjir Bandang dan Longsor Agam: 86 Orang Meninggal, 88 Orang Hilang, 2.500 Mengungsi
-
Video Longsor dan Banjir Bandang Terjang Danau Maninjau, Rumah Hancur dan Jalan Amblas
-
Polisi Gulung Jaringan Penjual Kulit Harimau Sumatera, Pelaku Utama Dibekuk di Nagan Raya
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
KLH Segel 5 Tambang di Sumbar, Diduga Picu Banjir DAS Batang Kuranji Padang
-
72 Korban Bencana Hidrometeorologi di Agam Belum Ditemukan, Pencarian Dikebut Pakai Alat Berat
-
Parah! Kematian Ikan Danau Maninjau Tembus 1.428 Ton, Petani Merugi Rp 32,86 Miliar
-
Danantara dan BP BUMN Konsolidasikan 1.000 Relawan BUMN di Sumatra, Dukung Pemulihan Warga Terdampak
-
BRI Terjunkan Berbagai Bantuan kepada Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera