SuaraSumbar.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat (BKSDA) bersama Ombudsman Sumbar dan Pemerintah Kabupaten Agam serta Tanah Datar, sepakat menutup secara permanen jalur pendakian Gunung Marapi.
Keputusan ini diambil demi menjaga keselamatan masyarakat mengingat status Gunung Marapi yang masih dalam kondisi waspada.
Kepala BKSDA Sumbar, Lugi Hartanto mengatakan, keputusan penutupan permanen ini diambil dengan mempertimbangkan berbagai faktor keselamatan.
"Berdasarkan kesepakatan bersama, Gunung Marapi ini ditutup permanen," ujarnya, Selasa (28/1/2025).
Meski Gunung Marapi memiliki status level dua atau waspada, yang mengharuskan masyarakat untuk menjauhi radius tiga kilometer dari pusat erupsi, BKSDA tetap melakukan pengawasan ketat untuk memastikan tidak ada masyarakat yang mencoba mendaki.
Lugi Hartanto memastikan pihaknya akan terus memantau kondisi gunung tersebut meski telah disepakati untuk ditutup permanen. "Jika nanti gunung ini kembali normal atau turun ke level satu, kami akan kaji ulang kebijakan ini," jelasnya.
BKSDA mengharapkan adanya dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Agam dan Tanah Datar untuk mengawasi agar tidak ada lagi pendaki liar yang mencoba menerobos.
Kasus pendakian ilegal baru-baru ini menjadi sorotan, di mana pada 19 Januari 2025, tujuh pendaki liar yang dibantu dua masyarakat lokal nekat mendaki Gunung Marapi meski statusnya masih waspada.
Asisten Ombudsman Sumbar, Adel Wahidi mengatakan, penutupan permanen ini bertujuan untuk memberikan pesan yang jelas kepada masyarakat mengenai bahaya mendaki gunung api yang masih berstatus waspada.
"Langkah ini penting untuk memberikan pemahaman bahwa Gunung Marapi sangat berbahaya bagi keselamatan," tegas Adel.
Sebagai bagian dari upaya keselamatan, keempat institusi yang terlibat berharap masyarakat dapat lebih paham dan tidak lagi mencoba mendaki gunung berapi yang terletak di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar ini. (antara)
Tag
Berita Terkait
-
Kisah Horor Paul Farrell Jatuh 200 Meter di Rinjani: "Saya Rela Buat Perjanjian dengan Iblis"
-
Nessie Judge Soroti Jalur Pendakian Rinjani Usai Insiden Juliana Marins, Selipkan Pesan Mendalam
-
Cocok Bagi Pendaki Pemula Hingga Profesional, Panduan Lengkap 6 Rute Pendakian Gunung Rinjani
-
Kronologi Lengkap Pendaki Brasil Meninggal di Gunung Rinjani, Diduga Akibat Hipotermia dan Kelelahan
-
3 Rekomendasi Novel Penulis Indonesia tentang Pendakian Gunung, Sudah Baca?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Heboh! 5 Link ShopeePay Gratis Tersebar, Kesempatan Dapat Rp2,5 Juta Cuma Sekali Klik
-
Ibu Muda Buang Bayinya yang Terpotong 3 Bagian di Bukittinggi Ditangkap
-
Resep Perkedel Jagung Renyah, Gurih, Camilan Simpel Favorit Keluarga!
-
Resep Sambel Tempe Kemangi: Pedas dan Bikin Nambah Nasi Terus!
-
Bayi Diduga Baru Lahir Ditemukan di Bukittinggi, Kondisi Terpotong-potong