SuaraSumbar.id - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Danau Singkarak menuai penolakan dari mayoritas masyarakat Batipuah Selatan.
Penolakan ini disampaikan dalam sosialisasi proyek strategis nasional tersebut pada Rabu (15/1/2025), yang difasilitasi Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade.
Sosialisasi dihadiri oleh Direktur Utama PT PLN Indonesia Power, perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Bupati Tanah Datar Eka Putra, dan tokoh masyarakat Batipuah Selatan.
Ketua Forum Anak Nagari Batipuah Selatan, Bukhari Datuak Tejo Malalo, menegaskan bahwa masyarakat tidak menolak investasi atau pembangunan, namun keberadaan PLTS terapung dinilai tidak relevan dengan kebutuhan mendesak masyarakat.
“Danau Singkarak sudah di ambang kehancuran. Permasalahan seperti pencemaran, sampah, dan kerusakan ekosistem harus menjadi prioritas pemerintah sesuai Perpres No. 60 Tahun 2021,” ujar Bukhari, dikutip hari Kamis (16/1/2025).
Ia juga menyebutkan bahwa keberadaan PLTA sebelumnya telah memberikan dampak negatif, termasuk pencemaran dan janji-janji yang tidak ditepati oleh pengelola.
Kekhawatiran masyarakat juga berpusat pada kelestarian ikan bilih, spesies endemik Danau Singkarak, serta potensi hilangnya mata pencarian nelayan lokal.
“Kami meminta pemerintah mempertimbangkan lokasi alternatif untuk PLTS, seperti Koto Panjang yang tidak memiliki ikan endemik dan risiko ekologis lebih rendah,” tambahnya.
Direktur Utama PT PLN Indonesia Power, Helmi Kautsar, menyatakan bahwa proyek ini dirancang untuk mendukung kebutuhan energi bersih Indonesia sekaligus melestarikan ekosistem Danau Singkarak.
Baca Juga: Arab Saudi Bangun 2 PLTS Terapung Raksasa di Singkarak dan Saguling
“Kami berkomitmen memastikan keberadaan PLTS terapung tidak mengganggu habitat ikan bilih melalui program konservasi dan perlindungan khusus,” kata Helmi.
Selain itu, ia menambahkan bahwa program ini mencakup peningkatan ekonomi masyarakat lokal, pelatihan nelayan, dan penelitian kolaboratif dengan akademisi untuk mempelajari ekosistem Danau Singkarak lebih lanjut.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menyatakan bahwa pihaknya akan mengkaji ulang aspirasi masyarakat.
“Kami akan mempertimbangkan masukan, termasuk kemungkinan memindahkan lokasi investasi ke tempat lain yang lebih sesuai,” tegas Andre.
Sosialisasi tersebut diwarnai dengan pemasangan spanduk penolakan di lokasi kegiatan. Spanduk-spanduk ini mencerminkan kekompakan masyarakat lokal dan perantau dalam menolak proyek PLTS terapung.
Penolakan masyarakat ini menunjukkan bahwa meski pembangunan energi bersih penting, aspek ekologis dan keberlanjutan hidup masyarakat setempat tetap harus menjadi perhatian utama.
Berita Terkait
-
Arab Saudi Bangun 2 PLTS Terapung Raksasa di Singkarak dan Saguling
-
Evaluasi Besar-Besaran! Semen Padang Akan Ganti 4 Pemain Asing dan 2 Lokal
-
Tol Padang-Sicincin Uji Coba 15 Desember 2024, Gratis Selama Libur Natal dan Tahun Baru
-
Kalah 4 Kali Secara Beruntun, Semen Padang FC Pecat Hendri Susilo
-
Jelang Lawan Bali United, Gaya Main Semen Padang Disorot: Gak Jelas
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Heboh! 5 Link ShopeePay Gratis Tersebar, Kesempatan Dapat Rp2,5 Juta Cuma Sekali Klik
-
Ibu Muda Buang Bayinya yang Terpotong 3 Bagian di Bukittinggi Ditangkap
-
Resep Perkedel Jagung Renyah, Gurih, Camilan Simpel Favorit Keluarga!
-
Resep Sambel Tempe Kemangi: Pedas dan Bikin Nambah Nasi Terus!
-
Bayi Diduga Baru Lahir Ditemukan di Bukittinggi, Kondisi Terpotong-potong