SuaraSumbar.id - Sebanyak 11 ekor sapi di Kota Pariaman menunjukkan gejala penyakit mulut dan kuku (PMK), diduga setelah dua ekor sapi asal Medan dibeli oleh Pemkot Pariaman di Pasar Ternak Sungai Sariak beberapa hari lalu.
Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Marini Jamal, menyampaikan bahwa gejala awal ditemukan pada dua ekor sapi. Namun, penyakit tersebut kemudian menyebar ke sembilan ekor lainnya di kandang yang sama.
Menurut Marini, peternak telah memberikan obat tradisional peningkat imun pada ternak yang terjangkit. Selain itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat juga memberikan obat demam dan vitamin untuk membantu proses pemulihan.
“Kami sudah melaporkan kondisi ini kepada Balai Veteriner Bukittinggi untuk memeriksa dengan mengambil sampel orovaring dan darah. Hasilnya akan keluar dalam beberapa hari,” ujar Marini.
Baca Juga: Ironis! Program Makan Bergizi Siswa Pariaman Dihentikan Gegara Sampah Plastik
Meskipun hasil pemeriksaan resmi belum keluar, dokter hewan OPD telah menemukan gejala khas PMK, seperti luka di dalam mulut dan lecet pada lutut ternak.
Saat ini, langkah pencegahan terus dilakukan, termasuk memberikan disinfektan untuk membersihkan kandang dan mencacah makanan ternak agar lebih mudah dicerna.
“Kami juga memberikan disinfektan guna membantu peternak membersihkan kandang ternak. Selanjutnya, peternak diminta mencacah makanan sebelum diberikan dan rutin menjaga kebersihan kandang,” tambahnya.
Menurut Marini, kasus ini terjadi akibat sapi asal luar daerah yang dibeli dan membawa infeksi ke kandang. Ia menegaskan bahwa pada 2024, Pariaman sempat dinyatakan bebas dari PMK.
“Kasus ini dilaporkan karena satu kandang terdampak. Sebelumnya, pada 2024, Pariaman bebas dari penyakit PMK. Namun, sapi yang didatangkan dari luar daerah kemungkinan membawa infeksi,” jelasnya.
Baca Juga: Pariaman Pionir MBG di Sumbar, 3.497 Siswa Dapat Makan Bergizi Gratis
Pemerintah Kota Pariaman terus memantau situasi dan memberikan edukasi kepada peternak tentang langkah-langkah pencegahan penyakit PMK. Mereka juga meminta peternak untuk segera melapor jika ditemukan gejala serupa pada ternak lainnya.
Berita Terkait
-
H-2 Lebaran, Arus Mudik di Bandara Soekarno-Hatta Mulai Menurun
-
WFA Jadi Kunci Sukses Urai Kepadatan Mudik Lebaran 2025? Menko PMK Ungkap Faktanya
-
Dari Mudik Gratis Hingga Diskon Tarif Tol, Ini Cara Pemerintah Pastikan Arus Lalu Lintas Lancar
-
Menko PMK Pratikno Sentil Kepala Daerah: Pembangunan Jalan Jangan Sampai Bikin Banjir!
-
PT KAI Datangkan 12 Unit Kereta Baru untuk Perkuat KA Pariaman Ekspres
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Banun Kinantan, Nama Bayi Harimau Sumatera yang Lahir di TMSBK Bukittinggi!
-
Klik Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Waspada Jebakan Penipu dan Ini Cara Amannya!
-
Kapan Tol Padang-Sicincin Beroperasi Penuh? Ini Jawabannya
-
DANA Kaget 18 April 2025: Siapa Cepat Dia Dapat, Klaim Saldo Gratis Sekarang!
-
Wacana Sumatera Barat Jadi Daerah Istimewa Minangkabau Menguat Lagi, Ini Alasan dan Dasarnya!