SuaraSumbar.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) menggandeng akademisi dan lembaga riset untuk mengkaji rendahnya partisipasi masyarakat pada Pilkada serentak 2024.
Tingkat partisipasi pemilih di Sumbar sebelumnya tercatat hanya mencapai 57,15 persen dari total 4.103.084 daftar pemilih tetap (DPT).
Komisioner KPU Sumbar, Ory Sativa Syakban mengatakan, berbagai faktor diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat kehadiran masyarakat ke tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada sebelumnya.
“Dari literasi yang kami pelajari, beberapa penyebab bisa mencakup faktor psikologis, sosial, bencana alam, gaya komunikasi calon kepala daerah, hingga tidak adanya pasangan calon yang sesuai dengan harapan konstituen,” katanya, dikutip dari Antara, Jumat (10/1/2025).
KPU Sumbar berencana melakukan kajian lebih dalam untuk memastikan akar masalahnya.
“Kami akan melakukan penelitian bersama akademisi untuk memahami faktor-faktor ini secara komprehensif,” tambahnya.
Meski tingkat partisipasi rendah, Ory menegaskan bahwa KPU Sumbar telah melakukan berbagai upaya sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat.
Salah satunya melalui pencocokan dan penelitian data pemilih atau coklit, di mana petugas mendatangi calon pemilih secara langsung.
Selain itu, formulir C pemberitahuan telah disampaikan kepada 91 persen masyarakat sebelum hari pemilihan.
“Berbagai langkah telah kami tempuh, tetapi kenyataannya partisipasi masih rendah. Ini menjadi tantangan besar untuk Pilkada serentak 2024 mendatang,” ungkap Ory.
Sejumlah pihak turut memberikan masukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih. John Nedy Kambang, warga Kota Padang, menilai sosialisasi yang dilakukan KPU Sumbar masih kurang masif.
“Saat pencoblosan di TPS 15 Kelurahan Bungo Pasang, tingkat kehadiran warga sangat rendah, bahkan hingga pukul 11.00 WIB,” katanya.
John menyarankan agar KPU, Bawaslu, dan calon kepala daerah mencari strategi baru yang lebih efektif untuk menarik minat pemilih. Menurutnya, pendekatan yang lebih inovatif dan solutif dapat menjadi kunci keberhasilan Pilkada mendatang. (antara)
Berita Terkait
-
Pesan Pemuda NTT Pasca Pilkada 2024: Jaga Persatuan, Dukung Kepala Daerah Terpilih
-
Bawaslu Tegaskan Formulir C6 Hanya Undangan untuk Memilih, Bukan Syarat Mutlak Bisa Ikut Mencoblos
-
KPU DKI Dilaporkan ke DKPP oleh Tim RIDO, Dianggap Biang Kerok Minimnya Partisipasi di Pilkada
-
Viral Pria Nyoblos di TPS Dikawal Kambing, Ditemani Hingga ke Bilik Suara
-
Agama Sherly Tjoanda: Cagub Maluku Utara Menang Pilkada 2024, Kakinya Patah Saat Kecelakaan Renggut Nyawa Benny Laos!
Terpopuler
- Pemecatan Shin Tae-yong Dikaitkan dengan Gibran, Publik: Mending Ganti Wapres
- Denny Landzaat Blak-blakan Kritik Presiden Indonesia: Saya Ogah Semeja dengan Dia
- Ari Lasso Curigai Pemecatan Shin Tae-yong: Erick Thohir Pusing karena Dikelilingi...
- Bukannya Ikut Bahagia, Netizen Malah Sedih Lihat Tasyakuran 7 Bulan Kehamilan Mahalini
- Pesan Ayah ke Baim Wong Soal Paula Verhoeven Sebelum Meninggal: Baik Begini Susah Nyarinya
Pilihan
-
Sinarmas Tutup Anak Usaha di Negara Surga Para Pengemplang Pajak
-
5 Rekomendasi HP 5G Rp 3 Jutaan dengan RAM Besar Terbaik Januari 2025
-
Anggukan Kepala dan Respon Tak Biasa Jokowi Sambut HUT ke-52 PDIP
-
Pagar Laut Dekat PSN PIK2 Disegel Karena Perintah Prabowo: Negara Tidak Boleh Kalah!
-
Harga Emas Antam Meroket, Tembus Rp1.555.000/Gram Hari Ini
Terkini
-
Partisipasi Pilkada Sumbar Rendah, KPU Gandeng Akademisi Selidiki Penyebabnya
-
Ini 8 Amunisi Baru Semen Padang FC di Putaran Kedua BRI Liga 1
-
Semen Padang FC Overload! Ada 11 Pemain Asing, 3 Harus Didepak
-
Stasiun Padang Terpadat! 5 Stasiun Tersibuk di Sumbar Tahun 2024
-
Legiun Asing Semen Padang FC Siap Tempur, Target 10 Kemenangan di Putaran Kedua BRI Liga 1