Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Selasa, 17 Desember 2024 | 20:05 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem.

SuaraSumbar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman mengingatkan para wisatawan yang berkunjung ke wilayah ini untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih melanda pesisir barat Sumatera Barat hingga akhir tahun 2024.

Imbauan ini dikeluarkan untuk menghindari risiko yang dapat membahayakan keselamatan, terutama bagi pengunjung yang bermain di pinggir pantai dan sungai.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pariaman, Dendy Pribadi, menyatakan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi intensitas hujan lebat, angin kencang, serta gelombang tinggi akan terus berlangsung hingga Januari 2025.

“BMKG sudah menyampaikan bahwa cuaca sangat ekstrem. Hujan deras, angin kencang, dan kondisi hidrometeorologi akan berada di atas rata-rata hingga akhir tahun,” ujar Dendy saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (17/12/2024).

Baca Juga: Waspada! Cuaca Ekstrem Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sumbar Malam Ini

Fokus Keselamatan Wisatawan dan Nelayan

Dendy mengingatkan bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu, seperti cerah di pagi hari dan hujan deras pada malam hari, dapat meningkatkan risiko di kawasan pantai dan laut. Wisatawan diminta untuk berhati-hati ketika beraktivitas, seperti berenang atau bermain di tepian pantai.

Selain itu, imbauan juga ditujukan kepada para nelayan yang bekerja di laut agar lebih berhati-hati dan memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut.

“Ombaknya saat ini cukup kuat dan gelombang laut bisa sangat tinggi. Keselamatan harus diutamakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Catatan Bencana Hidrometeorologi 2024

Baca Juga: Keluhkan Pusing, Penebang Kayu Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Kelapa

Sepanjang tahun 2024, BPBD mencatat beberapa kejadian bencana hidrometeorologi yang melanda Kota Pariaman.

Banjir menjadi bencana yang paling mendominasi, dengan total kejadian tercatat pada Maret, Agustus, dan November.

Banjir terbesar terjadi pada bulan Agustus 2024, yang mengakibatkan lebih dari 2.000 warga terdampak secara langsung.

Ribuan warga harus dievakuasi, dan berbagai fasilitas umum ikut terdampak akibat tingginya intensitas hujan kala itu.

“Bencana hidrometeorologi mendominasi sepanjang tahun ini, terutama banjir. Bulan Agustus adalah puncaknya, di mana lebih dari 2.000 warga terdampak,” jelas Dendy.

Antisipasi dan Imbauan BPBD

BPBD Kota Pariaman meminta masyarakat dan wisatawan untuk:

  • Menghindari aktivitas berisiko di pantai dan sungai, terutama saat cuaca tidak menentu.
  • Selalu memantau informasi cuaca dari BMKG dan pihak berwenang.
  • Nelayan diminta untuk tidak melaut jika cuaca buruk dan gelombang tinggi.
  • Warga di daerah rawan banjir agar tetap waspada dan siap siaga menghadapi potensi bencana.

Dendy menekankan pentingnya kesiapsiagaan bersama untuk meminimalisir dampak cuaca ekstrem. BPBD juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keselamatan warga dan wisatawan selama periode libur akhir tahun ini.

Kontributor : Rizky Islam

Load More