Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Senin, 09 Desember 2024 | 14:28 WIB
Ilustrasi TIm SAR melakukan pencarian nelayan yang hilang. [ANTARA/ HO-Kantor SAR Semarang]

SuaraSumbar.id - Dua nelayan bernama Antan (49) dan Keri (42), warga Tandikat Air Jambu, Nagari Punggasan Utara, Kecamatan Linggo Baganti, dilaporkan hilang setelah terseret ombak besar di perairan Muarao Kandis Punggasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Senin (9/12/2024) pagi.

Kejadian ini bermula saat mereka melaut bersama seorang rekan pada pukul 06.00 WIB menggunakan perahu kecil.

Menurut informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, insiden terjadi ketika tiba-tiba ombak besar datang disertai angin kencang, membuat perahu mereka terguling.

Salah satu nelayan berhasil menyelamatkan diri, namun dua lainnya hilang dan diduga tenggelam bersama perahu mereka.

Baca Juga: Misteri Bayi Hanyut di Sungai Pisang Rebus: Polisi Buru Pelaku

“Satu nelayan berhasil selamat, namun dua lainnya belum ditemukan. Indikasi awal menunjukkan perahu tenggelam bersama dua nelayan tersebut,” ungkap BPBD Pesisir Selatan melalui akun Instagram resminya.

Koordinasi Pencarian dan Identifikasi

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pesisir Selatan, Defrisiswardi, menyampaikan bahwa pihaknya segera berkoordinasi dengan pihak Nagari untuk memastikan identitas para korban dan memulai langkah pencarian.

“Iya, kami telah menerima laporan ini. Saat ini sedang berkoordinasi dengan pihak Nagari untuk memastikan identitas serta melakukan langkah lebih lanjut,” kata Defrisiswardi.

Tanggapan dari Basarnas

Baca Juga: Dua Nelayan Pesisir Selatan Hilang saat Menjaring Ikan, Basarnas Turun Tangan

Kasi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Hendri, membenarkan adanya laporan nelayan hilang di perairan Pesisir Selatan. Ia menyatakan kesiapan tim untuk membantu upaya pencarian.

“Benar, kami telah menerima laporan terkait dua nelayan yang hilang. Kami sedang mempersiapkan tim untuk pencarian,” ujar Hendri.

Upaya Pencarian dan Kendala

Operasi pencarian direncanakan melibatkan tim gabungan dari BPBD, Basarnas, serta masyarakat setempat.

Namun, cuaca ekstrem dan ombak besar menjadi tantangan utama dalam proses evakuasi. Pihak berwenang mengimbau masyarakat, khususnya para nelayan, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang tiba-tiba.

“Keselamatan nelayan saat melaut harus menjadi prioritas. Kami juga meminta warga segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban,” tambah Defrisiswardi.

Informasi lebih lanjut terkait perkembangan pencarian akan terus disampaikan oleh pihak berwenang. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan saat beraktivitas di laut, terutama pada musim cuaca buruk.

Kontributor : Rizky Islam

Load More