SuaraSumbar.id - Fenomena supermoon yang terjadi pada 15 November 2024 menarik perhatian tidak hanya karena keindahannya, tetapi juga dampaknya pada manusia, khususnya dalam hal pola tidur.
Menurut Dr. Faye Begeti, seorang ahli saraf dari Universitas Oxford, ada beberapa teori tentang bagaimana supermoon dapat memengaruhi tidur seseorang. Melansir Antara, berikut penjelasannya:
1. Teori Gravitasi
Gravitasi bulan memang memiliki pengaruh besar pada pasang-surut air laut, tetapi terlalu lemah untuk memberikan dampak langsung pada tubuh manusia.
2. Cahaya Bulan
Supermoon memancarkan lebih banyak cahaya daripada bulan purnama biasa. Namun, menurut Begeti, kecerahan ini tidak sebanding dengan cahaya lampu buatan yang lebih cenderung mengganggu tidur.
3. Efek Psikologis
Begeti menekankan bahwa efek psikologis adalah alasan yang paling masuk akal. Orang terkadang mengabaikan efek psikologis sebagai 'kurang nyata', namun efek tersebut dapat berdampak signifikan pada biologi kita.
Begeti bermitra dengan Holiday Inn Express mengadakan survei untuk mempelajari kebiasaan tidur. Hasilnya menunjukkan hampir sepertiga warga Inggris mengatakan bahwa fase bulan yang berbeda memengaruhi tidur mereka. Di antara mereka yang terpengaruh, 51 persen orang berusia 25-34 tahun melaporkan kesulitan tidur selama bulan purnama.
Hal yang membuat orang sulit tidur ketika fenomena supermoon, menurut survei tersebut, adalah kecemasan dan pikiran. Sebanyak 36 persen responden survei mengakui hal tersebut
Supermoon, menurut Begeti, dapat menimbulkan rasa senang menyambut fenomena tersebut sehingga pikiran tetap waspada, sama halnya ketika menjelang hari libur.
Agar pola tidur terjaga dengan baik, sang dokter menyarankan untuk tidak banyak menggunakan perangkat elektronik pada malam hari. Cahaya biru dari gawai bisa menjadi penyebab gangguan tidur.
"Yang benar-benar penting adalah konten yang kita konsumsi. Terlibat dengan berita yang menegangkan, email kantor, atau interaksi sosial yang merangsang dapat membuat kita tetap waspada sehingga pikiran lebih sulit untuk rileks," kata Begeti.
Berita Terkait
-
Rahasia Tumbuh Kembang Anak Optimal: Edukasi Gizi dan Kesehatan Jadi Kunci!
-
Newsweek Luncurkan Daftar Rumah Sakit Terbaik di Asia Tenggara, Ada Indonesia?
-
10 Rekomendasi Jam Tangan Kesehatan di Bawah Rp1 Juta, Baterai Tahan 12 Hari
-
Jauh-Jauh dari Swiss! Pasien Ini Rela Terbang Ribuan Kilometer Demi Sel Punca di Vinski Tower
-
The Healing Season of Pottery: Menemukan Semangat Baru dari Studio Tembikar
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah dengan NFC Terbaru Juli 2025
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Masih Lancar!
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
Terkini
-
7 Link DANA Kaget Asli Terbaru, Klaim Saldo Gratismu Sekarang Juga!
-
Irsyad Maulana Pulang ke Semen Padang FC, Kabau Sirah Juga Gaet Bek Portugal Jelang Liga 1 2025/2026
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!
-
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Diduga Kelainan Genetik