SuaraSumbar.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) memastikan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 tetap dapat digunakan meskipun tanpa akses internet.
"Sirekap kita untuk Pilkada serentak ini lebih ramah pengguna karena bisa difungsikan tanpa akses internet sekalipun," kata Komisioner KPU Sumbar, Ory Sativa Syakban, dikutip Sabtu (16/11/2024).
Sistem ini memungkinkan petugas memanfaatkan fitur Bluetooth untuk menyimpan, menghitung suara, dan mengirimkan data kepada saksi pasangan calon setelah proses pencoblosan selesai.
Meski Sirekap Pilkada 2024 mampu bekerja tanpa internet, Ory menyebut hasil perhitungan tidak dapat langsung dipublikasikan. Untuk itu, petugas akan berpindah ke area yang memiliki jaringan internet untuk mengunggah data.
Berdasarkan pemetaan KPU Sumbar, sebanyak 482 TPS tanpa akses internet tersebar di 19 kabupaten dan kota. Kabupaten Kepulauan Mentawai menjadi wilayah dengan titik terbanyak, yaitu 85 lokasi. Disusul oleh Kabupaten Pasaman dengan 75 TPS dan Padang Pariaman sebanyak 62 TPS.
Rincian lainnya adalah Kabupaten Agam (61 TPS), Sijunjung (48 TPS), Solok (36 TPS), Pasaman Barat (25 TPS), Limapuluh Kota (22 TPS), Solok Selatan (20 TPS), Pesisir Selatan (18 TPS), Dharmasraya (18 TPS), dan Tanah Datar (12 TPS). Selain itu, terdapat 127 TPS tanpa aliran listrik, di mana 91 titik di antaranya juga berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Untuk mengatasi kendala ini, KPU Sumbar bekerja sama dengan PLN dan penyedia jasa internet.
"PLN dan penyedia jasa internet telah berkomitmen untuk menggeser perangkat mereka ke daerah-daerah blank spot," jelas Ory.
Berita Terkait
-
Pilkada 27 November 2024 Apakah Libur Nasional? Ini Penjelasan KPU
-
Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
-
Aroma Pilpres di Pilkada: PDIP Bertarung Melawan Bayang-Bayang Jokowi
-
Adu Kekayaan Rano Karno vs Ronal Surapradja, Sama-sama Aktor yang jadi Cawagub di Pilkada 2024
-
Gubernur Lemhannas Ungkap Pilkada Aceh dan Papua Paling Rawan Konflik, Ini Sederet Pemicunya!
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
Terkini
-
Sirekap Pilkada 2024 Tetap Berfungsi Tanpa Akses Internet, Ini Penjelasan KPU Sumbar
-
Pilkada Sijunjung 2024: Siapa Lebih Pro Rakyat? Benny-Radi Utamakan Kontraktor Lokal, Hendri-Mukhlis Tekankan Profesionalisme
-
Pelajar 20 Tahun Diciduk Polisi, Bawa Sabu 15 Gram Siap Edar di Agam
-
Pabrik Karet Vs Bibit Unggul: Debat Panas Pilkada Sijunjung 2024 Berebut Suara Petani
-
Simulasi Pemilu di Solok: KPPS Dilatih Antisipasi Masalah di TPS