Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 31 Oktober 2024 | 11:40 WIB
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Sumatera Barat. [Dok.Istimewa]

"Dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp 1.699,53 per kWh, hanya diperlukan sekitar Rp 2.500 untuk sepeda motor listrik. Sedangkan, motor BBM menghabiskan sekitar Rp 13 ribu untuk menempuh jarak yang sama. Dengan begitu menggunakan motor listrik lebih hemat biaya 80 persen daripada menggunakan sepeda motor BBM,” jelasnya.

Selain itu, EV merupakan kendaraan yang sangat ramah lingkungan. Hal ini juga sangat membantu menciptakan lingkungan yang lebih segar dan nyaman. Jika dibandingkan emisi yang dihasilkan antara kendaraan berbahan bakar minyak dan EV, konsumsi 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik, sedangkan emisi karbon 1 liter BBM adalah 2,4 kg Co2e, dan emisi karbon 1,2 kWh listrik adalah 1,3 kg Co2e. Artinya, dengan menggunakan kendaraan listrik, masyarakat sudah mengurangi sekitar 50 persen emisi karbon.

PT PLN telah melakukan berbagai strategi hingga penyiapan infrastruktur untuk mencapai Net Zero Emissions tahun 2060. Bersama Pemerintah, PLN telah menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang disebut sebagai yang paling hijau sepanjang sejarah, dengan rencana penambahan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) hingga 51,6 persen atau 21 gigawatt (GW) pada 2030.

PLN dan Pemerintah juga merancang Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan batubara secara bertahap atau dikenal sebagai coal phase down.

Selain itu, PLN menargetkan kapasitas pembangkit berbasis energi terbarukan mencapai 66.000 MW pada 2040. Pengembangan ini mencakup tenaga surya, angin, panas bumi, dan biomassa, sebagai upaya menggantikan energi fosil dalam jangka panjang. Saat ini, PLN telah menerapkan teknologi co-firing di 46 PLTU dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan substitusi batubara, yang rencananya akan ditingkatkan hingga 52 PLTU pada 2025.

Pemerintah Indonesia menargetkan 2 juta kendaraan listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua beroperasi di Indonesia pada 2030. Target ambisius ini diharapkan mampu menghemat energi hingga 29,79 juta barel setara minyak (MBOE) dan mengurangi emisi hingga 7,23 juta ton CO2.

Load More