Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 31 Oktober 2024 | 11:40 WIB
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Sumatera Barat. [Dok.Istimewa]

“Tenaganya spontan, begitu gas diinjak, langsung melaju sesuai kecepatan yang diinginkan,” ujarnya kepada Suara.com, Senin (28/10/2024).

Selain responsif, kata putra Kabupaten Solok itu, mobil listrik dinilai lebih hemat dan murah dalam operasional. Dia pun membagikan pengalamannya mengisi daya mobil listrik melalui meteran token khusus hanya membutuhkan Rp ribu hingga Rp 70 ribu untuk pengisian penuh. Daya tersebut bisa menempuh jarak hingga 410 kilometer.

"Sangat ekonomis bagi pengguna yang membutuhkan efisiensi dalam jangka panjang," katanya.

Maigus juga menyebutkan bahwa mobil listrik terbukti lebih ramah lingkungan. Sebab, kendaraan berbatera itu tidak menimbulkan polusi udara. “Mobil listrik tidak punya knalpot atau gas buang, polusi udara jelas berkurang drastis,” kata Maigus.

Keunggulan ini semakin mendukung upaya Indonesia untuk mengurangi emisi karbon. Dengan pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya dan panas bumi, mobil listrik bisa menjadi solusi transportasi masa depan yang berkelanjutan.

Meski harga mobil listrik diakui Maigus masih relatif tinggi, kini mulai banyak merek-merek yang bersaing di pasar sehingga harganya semakin terjangkau. "Yang terpenting, pajaknya sangat murah,” ujarnya.

Di lain hal, Maigus berharap agar sosialiasi tentang manfaat kendaraan listrik terus digencarkan. Menurutnya, upaya memasifkan gerakan tranformasi kendaraan listrik harus didukung semua pihak, terutama masyarakat. "Kolaborasi penyedia mobil listrik dan infrstrukturnya dengan masyarakat yang akan menjadi konsumen sangat diperlukan," katanya.

Sementara itu, PLN terus berkomitmen mendukung ekosistem kendaraan listrik yang mulai berkembang pesat di Indonesia. Hal itu sejalan dengan fokus pemerintah yang sedang mengakselerasikan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau EV untuk menekan penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi emisi karbon, dan mendorong transformasi industri serta mendorong ketahanan energi nasional.

“PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi, SPKLU, SPLU, dan SPBKLU telah siapkan," kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangannya di web resmi PLN.

PLN juga menyediakan layanan home charging untuk memudahkan pengisian daya di rumah. Jadi para pengguna tidak perlu risau jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap.

Menurut Darmawan, menggunakan kendaraan listrik akan membantu pengguna menjadi lebih hemat. Sebagai gambaran, untuk kendaraan sepeda motor dengan jarak tempuh 50 kilometer (km) membutuhkan 1 liter BBM, sedangkan sepeda motor listrik dengan jarak sama menghabiskan 1,2 kilowatt hour (kWh).

Load More